Budidaya Lebah Madu Ciburial: Produksi Madu Tergantung Musim

Sumber Foto: bandung.detik.com

Produksi madu lebah-lebah yang dibudidayakan Aepudin (29), di Kampung Cikurutug Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung tidak selalu sama setiap panennya. Menurut Aep, hasil produksi tergantung musim yang bisa mempengaruhi sedikit atau banyaknya pakan lebah yaitu nektar.

Nektar, ucap Aep, biasanya lebih banyak setelah musim hujan. Kalau musim kemarau nektar yang ada di alam jumlahnya sedikit karena tanaman mengalami kekeringan. “Kalau musim hujan selang-seling bagi saya malah untung karena nektar bisa selalu ada,” ujar Aep.

Jika musim kemarau cukup pendek dalam satu tahun pemanenan bisa dilakukan selama 6-7 kali. Sedangkan kalau musim kemarau cukup panjang pemanenan hanya dilakukan 4-5 kali. Jumlah madu yang dihasilkan dalam setiap panen pun berbeda.

Dalam satu kotak kloni terdiri dari beberapa lempengan sarang. Jumlahnya bisa sampai empat atau lima lempengan dalam ukuran yang memanjang atau pendek-pendek. Sarang-sarang tersebut beratnya pun berbeda-beda. Menurut Aep berat sarang dalam setiap satu kotak bisa hanya setengah kilogram sampai paling maksimal 4 kilogram.

Sebelum memproduksi, selain dari hasil madu yang dibudidayakannya, Aep juga secara kolektif Aep mengambil panen dari petani-petani lain binaannya. Sehingga madu pun bisa diproduksi dalam jumlah banyak. Dalam satu bulan produksi bisa mencapai sampai 500 kilogram madu.

Sumber : detikBandung

Baca Juga Berita Terkait:

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

5 pemikiran di “Budidaya Lebah Madu Ciburial: Produksi Madu Tergantung Musim”