Riung Mungpulung Kader Pos PAUD se Jawa Barat merupakan salah satu program tahunan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat. Tujuan kegiatan tersebut antara lain untuk menyamakan persepsi dalam penyelenggaraan PAUD. Setiap kabupaten/kota di Jawa Barat mengirimkan utusan masing-masing 5 kader Pos PAUD dan 7 kader PKK. Para peserta diberi materi untuk menambah wawasan sehingga dapat meningkatkan pelayanannya dalam penyelenggaraan PAUD di daerahnya masing-masing.
Perbaiki Standar Layanan Minimal
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Hj.Netty Prasetyani Heryawan mengungkapkan, saat ini masih terjadi banyak kesenjangan di antara pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Formal seperti Taman Kanak-Kanak dengan pelaksanaan PAUD Non-Formal yang diselenggarakan oleh masyarakat.
“Untuk menghilangkan kesenjangan tersebut, diharapkan Direktorat Jenderal PAUD dengan Direktorat Jenderal Taman Kanak-Kanak (TK), bisa dilebur menjadi satu direktorat jenderal saja, misalnya menjadi Diraktorat Jenderal PAUD. Dengan demikian kesenjangan akan tereliminasi,” kata Hj. Netty pada acara Riung Mungpulung Kader Pos PAUD se Jawa Barat di Kampus II Universitas Islam Bandung (Unisba), Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Bandung, Senin (18 Juli 2011).
Netty juga mengharapkan, kegiatan Riung Mungpulung yang diikuti kader Pos PAUD dan kader PKK kabupaten/kota se Jawa Barat itu, bisa lebih mendekatkan jarak di antara PAUD formal dan non formal. Selain itu, diharapkan bisa memperbaiki standar layanan minimal penyelenggaraan PAUD di masyarakat.
Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Netty Prasetiyani Heryawan, mengungkapkan pertemuan “Riung Mungpulung” tahunan kader Pos PAUD se Jawa Barat diharapkan semakin meningkatkan kualitas kader. Selain itu, dengan temu kader menjadi ajang pertukaran informasi dan saling memberikan masukan yang berharga bagi peningkatan pelayanan Pos PAUD. “Saya harapkan para kader terus meningkatkan pelayanan sehingga kualitas pendidikan anak usia dini dapat terus berkembang,” ungkapnya.
Pendidikan Anak Usia Dini Sangat Strategis
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan pendidikan bagi anak usia dini sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan. Menurutnya suasana di rumah memberikan efek psikologis dan kecerdasan anak. Untuk itu, curahan kasih sayang dan perhatian orang tua terhadap anak sangat dibutuhkan. Bahkan menjadi kewajiban orang tua untuk senantiasa memberikan belaian dan kata-kata lembut yang memotivasi pertumbuhan dan perkembangan jiwa dan kecerdasan anak.
“Anak yang tumbuh dari keluarga dengan suasana harmonis dan penuh kasih sayang akan berbeda dengan anak yang tumbuh dari keluarga dengan suasana kurang harmonis bahkan cenderung konflik. Anak dengan curahan kasih sayang akan tumbuh menjadi jiwa yang optimis, positif dan berpikiran maju,” tutur Heryawan saat memberikan arahan pada Pembukaan Riung Mungpulung Kader Pos PAUD se Jawa Barat, di Kampus II Unisba, Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Bandung, Senin (18 Juli 2011).
Lebih lanjut Heryawan mengatakan peranan para kader Pos Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi sangat strategis bila dihubungkan dengan turut membantu pendidikan anak usia dini. Tentunya tugas para kader yakni dengan mendorong peran aktif orang tua memberikan pendidikan pada anak-anaknya. “Diharapkan dengan kombinasi antara kasih sayang di rumah dengan asupan pendidikan di PAUD akan semakin memberikan hal positif bagi pertumbuhan jiwa dan kecerdasan anak,” ujarnya.