Sebuah acara bertajuk Dalingding Asih Milemburan akan di gelar di Desa Ciburial. Dalingding Asih Milemburan bersama Rika Rafika. Acara Dalingding Asih Milemburan yang diselenggarakan oleh Bandung TV akan digelar di Bale Desa Ciburial, yaitu pada:
Ketegori: Desa Ciburial
Letak dan Luas Tahura Ir. H. Djuanda Berdasarkan Hasil Rekonstruksi Tata Batas Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda pada tahun 2003 Iuasnya adalah 527,03 ha. Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda secara administrasi pemerintahan berada di wilayah Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan dan sebagian masuk wilayah Desa Mekarwangi, Desa Langensari dan Desa Cibodas Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung serta Kelurahan Dago Kecamatan Coblong Kota Bandung.
Program Penguatan Pembangunan Prasarana Perdesaan (P4) tahun 2009 di Desa Ciburial, baik itu yang direncanakan melalui proses musrenbang-des maupun asprirasi aspirasi masyarakat lainnya. Program Penguatan Pembangunan Prasarana Perdesaan (P4) tahun 2009 di Desa Ciburial terdiri dari, kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Dalam rangka menyambut Tahun Baru 1431 Hijriah, di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan di Gelar Kegiatan yang bertajuk “Gebyar Muharram 1431 H”. Adapun kegiatan Gebyar Muharram 1431 H. tersebut terdiri beberapa acara. Acara-acara tersebut, diantaranya adalah:
Produksi madu lebah-lebah yang dibudidayakan Aepudin (29), di Kampung Cikurutug Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung tidak selalu sama setiap panennya. Menurut Aep, hasil produksi tergantung musim yang bisa mempengaruhi sedikit atau banyaknya pakan lebah yaitu nektar. Nektar, ucap Aep, biasanya lebih banyak setelah musim hujan. Kalau musim kemarau nektar yang ada di alam jumlahnya sedikit karena tanaman mengalami kekeringan. “Kalau musim hujan selang-seling bagi saya malah untung karena nektar bisa selalu ada,” ujar Aep.
Berikut ini adalah beberapa foto kegiatan Pembangunan Prasarana Perdesaan di Desa Ciburial. Adapun kegiatan pembangunan tersebut dilaksanakan pada bulan Oktober s.d. November 2009. Posting ini dalam rangka testing (uji coba) posting foto.
DESA CIBURIAL Mandiri (makmur, aman, disiplin, dan religius); sebuah cita-cita, harapan, dan impian yang ingin diwujudkan. Desa yang tidak sebatas menjadi tempat hidup (tinggal), namun sebuah desa yang menjadi tempat hidup dan penghidupan bagi masyarakatnya (penghuninya). Kehormatan dan keberkahan suatu tempat tidak mungkin terwujud jika tempat tersebut berlumur kemaksiatan. Jangan harap meraih kenyamanan, keamanan, dan ketenteraman bila kemaksiatan tumbuh subur dan memperoleh tempat aman. Mungkinkah betah tinggal di desa yang masyarakatnya berakhlak buruk? Mungkinkah betah tinggal di desa yang senantiasa dihiasi dengan perbuatan-perbutan keji dan munkar? Jawabannya tentu : TIDAK!!! Terjadinya kemaksiatan merupakan buah dari dicampakkannya nilai-nilai, norma, semangat, dan kaidah agama dalam kehidupan masyarakat. Betapa mengerikan kondisi Desa Ciburial bila kemaksiatan merajalela di setiap tempat di wilayah Desa Ciburial. Akan tetapi, hal tersebut tidak mungkin terjadi bila masyarakat Desa Ciburial senantiasa memelihara diri dari perbuatan keji dan munkar yang merupakan pencerminan dari pribadi masyarakat yang ahli ibadah dan religius. Masyarakat Desa Ciburial diharapkan menjadi masyarakat yang religius dan ahli ibadah. Suatu kondisi kehidupan desa, dimana setiap pelaksanaan aktivitas kehidupannya senantiasa dijiwai, diwarnai, diruhi, dan dipedomani oleh nilai-nilai, norma, semangat, dan kaidah agama (khusunya Islam yang diyakini dan dianut serta menjadi karakter dan identitas masyarakat Desa Ciburial). [***]
DESA CIBURIAL Mandiri (makmur, aman, disiplin, dan religius); sebuah cita-cita, harapan, dan impian yang ingin diwujudkan. Desa yang tidak sebatas menjadi tempat hidup (tinggal), namun sebuah desa yang menjadi tempat hidup dan penghidupan bagi masyarakatnya (penghuninya). Tidak ada kesuksesan tanpa kedisiplinan dan ketaatan. Sungguh hanya mimpi jika rindu kebahagiaan, tapi menjalani kehidupan dengan tidak tertib. Lihatlah kondisi jalan yang semrawut, PKL yang kurang tertata, pengguna jalan yang semau gue, dan banyak hal lainnya yang membuat pusing tujuh keliling, dan menjadikan ketidak-nyamanan yang merupakan buah dari ketidak-disiplinan. Oleh karena itu, bila ingin menjadikan tempat tinggal nyaman, aman, dan tenteram, setiap penghuninya harus berupaya keras untuk menjadi penghuni yang tertib menjaga kedisiplinan, yaitu: Disiplin terhadap Allah. Diharapkan masyarakat Desa Ciburial menjadi masyarakat yang religius dan ahli ibadah, sehingga tercermin dari pribadi masyarakatnya yang senantiasa terpelihara dari perbuatan keji dan munkar. Kedisiplinan masyararakat kepada Allah akan tampak dari akhlaknya sehari-hari. Kemampuan menjaga diri dari perbuatan tercela menjadi bukti masyarakat yang disiplin terhadap Allah. Disiplin terhadap atuaran lalu lintas. Lalu lintas yang disiplin akan membuat penghuni desa menikmati keberadaan desa yang masih terbatas fasilitasnya. Disiplin membayar pajak. Mudah-mudahan akan menjadikan pembangunan Desa Ciburial lebih lancar. Disiplin terhadap aturan kehidupan kemasyarakatan. Hal ini diharapkan dapat menjadikan masyarakat yang tertib serta bisa menikmati dan merasakan kesuksesan bersama. Akan tetapi, kunci dari semua kedisplinan ini harus diawali dengan keteladanan dari para pemimpin, para tokoh, dan para orang tua di Desa Ciburial. Kedisiplinan akan tegak bila diawali dengan keteladanan. Tiada disiplin tanpa keteladanan, di samping pembinaan yang sistematis. Dan yang tak kalah pentingnya adalah upaya penegakan hukum yang adil dan konsisten. Untuk itu, masyarakat Desa Ciburial harus berjuang bersama agar Desa Ciburial menjadi desa yang hukumnya/aturan-aturannya ditegakkan dengan adil dan konsisten. *** Selanjutnya : DESA CIBURIAL Mandiri (bagian ke-4: RELIGIUS)
DESA CIBURIAL Mandiri(makmur, aman, disiplin, dan religius); sebuah cita-cita, harapan, dan impian yang ingin diwujudkan. Desa yang tidak sebatas menjadi tempat hidup (tinggal), namun sebuah desa yang menjadi tempat hidup dan penghidupan bagi masyarakatnya (penghuninya). Keindahan, kemuliaan, kesehatan, ketenteraman, dan kehormatan tidak pernah singgah kepada sesuatu wilayah yang tidak aman. Begitu pula jikalau Desa Ciburial tidak aman, tidak ada gunanya bangunan yang megah, program yang muluk, dan keinginan yang banyak, sehingga mutlak kuncinya adalah keamanan. Aman dari apa saja? Aman dari kemusyrikan. Diharapkan masyarakat desa ini betul-betul menjadi masyarakat yang memiliki keyakinan yang benar kepada Allah Swt., berakal sehat, dan memiliki iman yang kokoh, yang terbukti dari perilaku akhlak yang baik. Aman dari kemaksiatan. Sungguh pedih hati, merah telinga, andaikata orang yang ingin berbuat nista yang diingat adalah suatu tempat di wilayah desa ini. Tidak pernah ada kehormatan dan keberkahan bagi tempat berlumur maksiat. Oleh karena itu, mari jungjung tinggi kehormatan masyarakat Desa Ciburial dengan menjadikan desa ini sebagai desa yang aman dari kemaksiatan. Aman dari kebusukan hati. Warga desa yang tidak sombong, tidak gemar riya dan pamer, tidak diselimuti kedengkian satu sama lain, bahkan senang berkasih sayang akan membuat desa ini aman, nyaman, dan disukai. Aman dari Korupsi. Korupsi adalah kejahatan yang amat keji sehingga melumpuhkan perekonomian, menutup lapangan kerja, dan memiskinkan masyarakat. [***] Selanjutnya: DESA CIBURIAL Mandiri (bagian ke-3: SISIPLIN)