Pendampingan UMKM Desa Ciburial Oleh PKM UNISBA

Pendampingan UMKM Desa Ciburial oleh PKM UNISBA

Pendampingan UMKM Desa Ciburial Oleh PKM UNISBA
Pelaku UMKM Desa Ciburial mendapatkan pendampingan aplikasi teknologi informasi dengan pendekatan e-commerce dari Unisba

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Desa Ciburial mendapatkan pendampingan aplikasi teknologi informasi dengan pendekatan e-commerce dari Universitas Islam Bandung (Unisba). Pendampingan dan pemberdayaan UMKM ini dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat di Desa (Wisata) Ciburial.

Menurut Dr. Nurleli, SE,M.Si., Ak. CA., selaku Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi (Prodi) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisba, Desa Ciburial dikenal luas dengan potensi pariwisatanya di daerah Bandung seperti Tebing Keraton dan Taman Hutan Raya Djuanda.

Nurleli juga menjelasakan kegiatan pariwisata yang terdapat di Desa Ciburial secara aktif disosialisasikan menggunakan media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan YouTube, baik itu akun resmi Pemdes maupun akun perorangan warga Desa Ciburial oleh pejuang digital di Desa Ciburial.

“Desa yang terletak di wilayah Bandung Utara ini juga memiliki potensi lain UMKM,” ujar Nurleli, Selasa (12 Juli 2022).

Lebih lanjut, Nurleli menyampaikan, beberapa jenis usaha yang dikembangkan di wilayah Desa Ciburial antara lain kerajinan tangan, aneka makanan, pembuatan tahu, dan madu, juga ada beberapa usaha ternak sapi, kambing, dan ayam.

“Selain peternakan dan usaha produksi kuliner serta wisata, kegiatan pertanian juga cukup menjadi industri yang menarik di masa pandemi ini,” kata Nurleli.

Nurleli menjelaskan, berdasarkan hasil PKM sebelumnya dengan judul Pendampingan Teknologi Informasi dalam Supply Chain Management (SCM), pendampingan yang dilakukan pihaknya belum selesai.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya melaksanakan PKM lanjutan berkaitan dengan peningkatan penjualan melalui teknologi informasi, e-commerce untuk PKM lanjutan agar tujuan yang diharapkan dari PKM ini dapat efektif.

Nurleli menilai, terdapat beberapa masalah yang dihadapi oleh UMKM di Desa Ciburial ini. Misalnya, masalah yang dihadapi oleh usaha pembuatan tahu adalah kesulitan dalam meningkatkan volume penjualan tahu serta bahan baku pembuatan tahu dengan harga kedelai yang sudah given. Karena hingga saat ini belum ada regulasi pemerintah berkaitan dengan harga bahan baku kedelai yang masih bergantung kepada harga pasar.

Selain tahu, kata dia, madu juga menjadi produk unggulan lainnya di Desa Ciburial. Tantangan yang dihadapi dalam kegiatan usaha produk madu ini adalah pemasaran dari produk-produk yang dihasilkan. Dengan adanya kelebihan dari Desa Ciburial yang telah memiliki web desa dan penduduknya sudah familiar dengan teknologi informasi, maka teknologi infomasi diharapkan bisa menjadi solusi dari permasalahan yang seringkali dihadapi oleh UMKM di Desa Ciburial.

“Hal ini, sesuai dengan isi Alquran surat Al-Baqarah ayat 164 yang artinya: “Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua itu) sungguh, merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti.” papar Nurleli.

Menurut Nurleli, berdasarkan analisis situasi khalayak sasaran mitra PKM dan program yang sedang dan akan dilaksanakan pada UMKM di Desa Ciburial, maka permasalahan mitra adalah:

Pertama, masih rendahnya volume penjualan tahu UMKM karena ragam produk tahu yang belum dilakukan, begitu juga dengan madu dan produk lainnya.

Kedua, terbatasnya informasi terkait proses pemasaran produk jadi yang menguntungkan bagi UMKM di Desa Ciburial.

Ketiga, mayoritas UMKM di Desa Ciburial belum memanfaatkan teknologi informasi digital sebagai strategi pemasaran untuk perluasan pasarnya.

E-Commerce, kata dia, menjadi isu strategis dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh UMKM di Desa Ciburial. Menurut teori, e-commerce adalah proses jual beli barang dan jasa secara elektronik melalui transaksi bisnis yang terkomputerisasi.

Nurleli menjelaskan, dampak dari teknologi informasi dan komunikasi pada bisnis dinilai luar biasa. Akses teknologi digital digunakan secara fisik dan digital oleh bisnis untuk berbagi, berkomunikasi, berkolaborasi, membeli, dan menjual produk dan jasa. Salah satu aplikasi internet yang menarik perhatian konsumen adalah e-commerce. “Metode PKM yang kami lakukan 2021/2022 pada masa pandemi dilaksanakan secara offline berupa tatap muka pertemuan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” katanya.

Dalam kegiatan PKM tersebut, kata dia, pihaknya memberikan pendampingan pada tiga unit UMKM. Yakni, perusahaan Aep Madu, yang memiliki produksi madu per hari rata-rata 5 sampai 8 Kg, berasal dari madu hutan dengan kekhasan madu yang dihasilkan dari lebah yang menghisap bunga berdasarkan musim bunga yang sedang berkembang di masanya. ***

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Enable Notifications OK No thanks