Bagi Anda yang memiliki kegemaran mendaki gunung untuk hiking, tracking dan camping, maka tentu diperlukan pemilihan outfit yang tepat mulai dari atasan, bawahan, sepatu, hingga tas camping, tak terkecuali celana. Ternyata untuk dapat menelusuri jalur pendakian dan berkemah di gunung juga memerlukan celana khusus. Berdasarkan jenisnya, celana gunung terbagi menjadi 4 jenis yaitu celana cargo, celana konvertibel, celana shoftshell dan celana waterproof atau celana hujan. Salah satu jenis celana cargo yang saat ini tengah naik daun adalah celana blackhawk (black hawk pants).
Celana cargo juga dikenal dengan celana PDL/BDU yang merupakan singkatan dari Pakaian Dinas Lapangan atau Battle Dress Uniform, yaitu celana yang seringkali digunakan sebagai pakaian sehari-hari untuk bertugas di lapangan. Karakteristik dari celana cargo sendiri antara lain pada umumnya terbuat dari bahan ripstop nilon, memiliki banyak saku dan digunakan sebagai celana taktis (tactical pants) lapangan bagi para tentara, tim ekspedisi, tim SAR, kepolisian dan lain sebagainya.
Pemilihan celana ternyata merupakan salah satu hal yang kurang diperhatikan oleh para pendaki, terutama yang masih amatir. Celana gunung acapkali diabaikan oleh karena fungsinya yang dianggap sebagai outfit yang standar saja. Padahal ini sangat keliru, sebab sama halnya dengan pemilihan kaos atau base-layer dan jaket, pemilihan celana juga tidak boleh disepelekan. Akan lebih baik jika mengganti celana jeans atau denim dengan celana blackhawk atau jenis celana gunung lainnya. Setidaknya sifat atau karakter yang harus dimiliki celana gunung antara lain:
- Terbuat dari bahan yang ringan karena celana gunung yang berat justru akan mempersulit langkah pendakian dan menyebabkan mudah gerah. Selain itu dapat menambah berat muatan bawaan.
- Celana gunung harus kuat dan tidak mudah sobek karena seringkali harus melintasi jalur berbatu dan melewati ranting-ranting kayu yang tajam.
- Cuaca di gunung cepat berubah dan kurang dapat diprediksi sehingga pilihlah celana gunung yang mudah kering.
- Celana gunung juga harus fleksibel, lentur dan tidak kaku agar nyaman dan tidak mengganggu pergerakan atau langkah kita.
Oleh karena itu sebaiknya hindari penggunaan celana jeans atau denim saat mendaki gunung. Karena celana jeans cenderung lebih berat serta lama keringnya saat basah. Selain itu celana jeans juga merupakan insulator yang kurang bagus. Itulah mengapa saat kita memakai jeans di pegunungan maka kita akan merasa lebih cepat kedinginan, terlebih jika terkena terpaan angin, jeans akan membuat kita semakin menggigil. Hal ini tentulah berbahaya karena dapat menyebabkan resiko terkena hypothermia.
Sesuai dengan sifat-sifat celana gunung yang sudah disebutkan di atas, maka celana dengan bahan tertentu merupakan pilihan yang tepat untuk dipakai saat mendaki gunung. Seperti misalkan celana gunung blackhawk yang berbahan ripstop nilon atau celana polyester sintetis. Karena kedua bahan kain ini mudah didapatkan serta ripstop nilon merupakan bahan yang tahan lama dan tidak akan melebar ketika robek atau berlubang. Inilah mengapa disebut ripstop, rip=sobek, stop=berhenti.
Selain itu celana blackhawk dari bahan ripstop nilon memiliki keunggulan lain seperti sangat tahan lama serta tidak mudah robek dan berlubang, bisa di-treatment dengan DWR sehingga dapat menjadikannya tahan air, lebih tahan terpaan angin selain itu tentu saja, black hawk pants memiliki desain yang maskulin dan trendi bersumber berita online sehingga tak hanya cocok dipakai mendaki gunung atau kegiatan di lapangan lainnya, namun juga cocok digunakan sehari-hari sebagai celana casual. ***
2 pemikiran di “Celana Blackhawk Bahan Ripstop Nilon Cocok untuk Celana Gunung”
Makasih Min, boleh nih dicoba rekomendasinya
Sangat menarik untuk diterapkan jika sedang mencari bahan yang pas