Memiliki kemerdekaan finansial memang merupakan impian setiap orang. Meski demikian, hidup sederhana dengan berhemat merupakan pilihan yang baik untuk kehidupan finansial di masa mendatang. Lalu bagaimana dengan selebriti top nasional yang terkenal glamour dan berlimpah harta. Dengan maraknya kartu kredit yang beredar di pasaran, banyak di antara mereka yang menggunakannya untuk memenuhi gaya hidup dan kebutuhannya sehari-hari. Belum lagi dengan kemudahan untuk mengajukan kartu kredit online, semakin banyak selebritis yang hidup mewah bermodalkan kartu kredit. Apakah Pevita Pearce salah seorang di antaranya? Penasaran kan bagaimana sih seorang Pevita Pearce berhemat dengan segala kemewahan yang mengelilinginya? Yuk simak ulasannya seperti di bawah ini. Transportasi Umum Selebriti papan atas seperti Pevita selalu identik dengan beragam kemewahan yang dimiliki salah satunya adalah mobil mewah. Namun, Pevita mengaku ia masih sering menggunakan transportasi umum yang disediakan oleh pemerintah DKI Jakarta seperti Transjakarta dan berbagai transportasi berbasis aplikasi yang kini ramai digunakan orang-orang lainnya. Selain mengurangi kemacetan, hal ini juga menurutnya akan secara efektif mengurangi nominal pengeluaran untuk transportasi. Optimasi Fashion Style Optimasi di sini bukan berarti Pevita mengharuskan dirinya untuk selalu up-to-date dengan berbelanja item-item fashion terbaru. Apalagi jika melihat latar belakangnya sebagai seorang public figure, tentunya penampilan yang harus paling diutamakan. Untuk menyiasati agar tak terlalu termakan perkembangan fashion style yang selalu baru, ia mengoptimalkan fashion yang sudah lama ia miliki dengan memadu padankan aksesoris dan item fashion lainnya. Cara itu juga efektif untuk memancing kreatifitas diri kita untuk dapat tampil maksimal meski dengan item fashion seadanya. Baca juga: Artis Terkaya di Indonesia. Berpikir Sebelum Berbelanja Sebelum Pevita betul-betul mengambil keputusan untuk berbelanja, ia seringkali berpikir berulang-ulang mengenai produk yang ingin dibelinya. Apakah ia betul-betul membutuhkannya, di jual di mana saja, apakah ada toko lain yang menjual dengan harga yang lebih murah hingga fungsi dari produk yang dibeli. Pevita tak akan membeli produk […]
Ketegori: Tokoh
Irman Meilandi (38) yang beralamat di Kampung Cinunjang, Desa Mandalamekar, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, mendapat penghargaan international dibidang pelestarian alam (Konservasi alam) dari Yayasan Seacology yang berkantor pusat di California, USA. Seacology ini beranggotakan 46 negara. Seacology setiap tahunnya selalu memberikan penghargaan khusus kepada orang yang berkontribusi dalam pelestarian alam (konservasi alam). Piagam penghargaan dari Seacology ini disebut Seacology Prize. Seacology Prize 2011 akan diserahkan langsung kepada Irman di kantor Pusat Seacology, California, USA, pada Rabu yang akan datang, 06/10/2011. Selain menerima penghargaan, ia juga akan menjadi pembicara utama dalam acara di Seacology tersebut. Tidak mudah untuk mendapatkan penghargaan international di Seacology, karena untuk mendapatkannya harus bersaing dengan ajuan dari 46 negara lainnya, “Saya penasaran dengan Irman, ia bisa mendapatkan penghargaan dari Seacology, padahal dari semua anggota Seacology mengajukan orang yang pantas mendapatkan penghargaan (Man of the Word),” ujar Kris, warga negara Australia, saat pembuatan film dokumenter konservasi alam di Desa Mandalamekar bulan Agustus 2011. Irman sendiri sudah lama berkiprah di konservasi alam, ia telah menghabiskan waktunya di belahan timur Indonesia. Sulawesi dan Papua adalah dua pulau yang paling lama ia tinggali untuk menggeluti propesinya dalam konserservasi alam. Disela-sela liburnya ia selalu menyempatkan diri untuk membantu memotivasi dan penguatan kelembagaan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mitra Alam Munggaran yang berkiprah dalam Konservasi alam dan penghijauan di Desa Mandalamekar. Merupakan gagasannya 5 tahun yang lalu untuk memulai penghijauan di puncak Pasir Bentang, Desa Mandalamekar, dimana disekitar 15 hektar lahan yang tadinya alang-alang kini telah berubah menjadi hutan, sedangkan kawasan puncak Pasir Bentang tidak termasuk lahan milik Pemerintah Desa Mandalamekar. Irman telah menetapkan pilihan hidupnya menjadi petani di kampung halamannya semenjak satu setengah tahun yang lalu, supaya punya waktu lebih lama untuk berinteraksi dengan masyarakat dan alam Desa Mandalamekar, namun ia juga tak bisa melepaskan kecintaannya terhadap Radio Komunitas, dimana jabatan ketua Dewan […]
Perempuan ini adalah kader PKK terbaik se-Indonesia tahun 2011. Ya, Prapti Suparmi, 67, pada 31 Mei lalu meraih penghargaan Adhi Bhakti Utama, penghargaan prestisius yang diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK ke-39 di Pontianak. Ditemui di kediamannya, Selasa (14/6/2011), Eyang Prapti tampak sederhana. Pembawaannya yang keibuan terpancar dari tutur katanya yang lembut tapi pasti. “Saya tak menyangka bisa menyandang penghargaan ini, mengalahkan kandidat dari seluruh Indonesia. Ini benar-benar kado terindah untuk saya,” tutur perempuan kelahiran Ambon, 6 Juni 1944 ini Diungkapkan Prapti, dirinya aktif menjadi kader PKK sejak 35 tahun lalu. Perjuangan yang dilaluinya pun tidak mudah karena ia harus memulai dari bawah. “Dari PKK tingkat RT sampai kini di tingkat kota, saya berusaha mencurahkan apa yang saya punya. Rasa pengabdian ini terinspirasi dari ayah saya yang mantan pejuang kemerdekaan,” ujar anggota Pokja I PKK Kota itu. Menurut perempuan yang pernah meraih penghargaan karyawan Pemkot terbaik tahun 1998 ini, setiap orang wajib berjuang mengisi kemerdekaan di bidangnya masing-masing. “Tak harus memanggul senjata, perjuangan bisa diwujudkan dengan berbagai cara. Yang penting tetap semeleh, dinikmati dan tidak ngoyo,” urai perempuan bercucu empat ini. Ibu dari Dian Kurniadi dan Dyah Ari Wulandari ini pun tak lelah menggali ilmu walaupun usianya tak lagi muda. Sejak kecil, imbuhnya, ia gemar sekali membaca. “Sampai sekarang pun masih seperti itu. Semua jenis buku saya lahap untuk pengetahuan,” kata Prapti seraya bertutur pernah tergabung dengan organisasi Pemuda Marhaenis gemblengan Bung Karno. Di samping predikat Kader Terbaik PKK se-Indonesia, istri dari Soekantara ini pun memiliki prestasi yang bisa dibilang sensasional. Mantan pegawai BKKBN ini menjadi ketua RW perempuan pertama dan terlama di Kota Solo. “Saya menjadi ketua RW selama tujuh periode, tepatnya tahun 1986 hingga Maret 2011 kemarin. Sebenarnya masih dicalonkan, tapi saya pikir sudah cukup. Gilirannya anak muda berkarya,” ucapnya sambil […]