DESA CIBURIAL Mandiri(makmur, aman, disiplin, dan religius); sebuah cita-cita, harapan, dan impian yang ingin diwujudkan. Desa yang tidak sebatas menjadi tempat hidup (tinggal), namun sebuah desa yang menjadi tempat hidup dan penghidupan bagi masyarakatnya (penghuninya). Keindahan, kemuliaan, kesehatan, ketenteraman, dan kehormatan tidak pernah singgah kepada sesuatu wilayah yang tidak aman. Begitu pula jikalau Desa Ciburial tidak aman, tidak ada gunanya bangunan yang megah, program yang muluk, dan keinginan yang banyak, sehingga mutlak kuncinya adalah keamanan. Aman dari apa saja? Aman dari kemusyrikan. Diharapkan masyarakat desa ini betul-betul menjadi masyarakat yang memiliki keyakinan yang benar kepada Allah Swt., berakal sehat, dan memiliki iman yang kokoh, yang terbukti dari perilaku akhlak yang baik. Aman dari kemaksiatan. Sungguh pedih hati, merah telinga, andaikata orang yang ingin berbuat nista yang diingat adalah suatu tempat di wilayah desa ini. Tidak pernah ada kehormatan dan keberkahan bagi tempat berlumur maksiat. Oleh karena itu, mari jungjung tinggi kehormatan masyarakat Desa Ciburial dengan menjadikan desa ini sebagai desa yang aman dari kemaksiatan. Aman dari kebusukan hati. Warga desa yang tidak sombong, tidak gemar riya dan pamer, tidak diselimuti kedengkian satu sama lain, bahkan senang berkasih sayang akan membuat desa ini aman, nyaman, dan disukai. Aman dari Korupsi. Korupsi adalah kejahatan yang amat keji sehingga melumpuhkan perekonomian, menutup lapangan kerja, dan memiskinkan masyarakat. [***] Selanjutnya: DESA CIBURIAL Mandiri (bagian ke-3: SISIPLIN)
Ketegori: Desa Ciburial
DESA CIBURIAL Mandiri(makmur, aman, disiplin, dan religius); sebuah cita-cita, harapan, dan impian yang ingin diwujudkan. Desa yang tidak sebatas menjadi tempat hidup (tinggal), namun sebuah desa yang menjadi tempat hidup dan penghidupan bagi masyarakatnya (penghuninya). Masyarakat Desa Ciburial yang makmur bukan berarti masyarakat yang sama rata dan sama kaya karena sama rata dan sama kaya tidak mungkin terjadi. Sudah menjadi sunnatullah bahwa akan selalu ada perbedaan keadaan seseorang, di mana pun dan kapan pun, di dunia ini. Masyarakat yang makmur adalah masyarakat yang hidupnya proporsional. Perbedaaan yang tampak tidak akan mendatangkan kecemburuan sosial, melainkan justru sebaliknya, akan menghasilkan kasih sayang karena saling membantu satu sama lain. Orang kaya yang makmur adalah orang yang tidak memamerkan kekayaan. Dengan begitu ia tidak menyakiti hati orang miskin. Orang kaya yang makmur adalah orang yang tidak memperdayai dan mengekploitasi orang lemah untuk semakin memperkaya dirinya. Orang kaya yang makmur adalah orang yang sadar bahwa kekayaannya hanyalah titipan Allah semata sehingga gaya hidupnya proporsional, meraba keadaan dan perasaan masyarakat di sekitarnya. Orang kaya yang makmur adalah orang kaya yang memanfaatkan kekayaannya untuk memberdayakan lingkungannya sehingga ia menjadi pribadi bermanfaat yang dicintai masyarakat. Begitu pula orang yang memiliki keterbatasan materi, namun memiliki jiwa yang makmur, sehingga hidupnya akan dijalaninnya dengan tetap menjaga harga dirinya untuk tidak meminta-minta, mau bekerja keras dengan cerdas, dan tidak ada rasa dengki sedikit pun terhadap orang yang diberi kekayaan lebih dari dirinya. [***] Selanjutnya DESA CIBURIAL Mandiri (bagian ke-2: AMAN)