Nigeria menjadi salah satu dari beberapa negara yang diserang pemberontakan. Negara dengan bendera warna hijau – putih ini memiliki sekelompok orang yang ingin menggulingkan pemerintahan. Mereka adalah Kelompok Ekstrimis Boko Haram. Arti Boko Haram sendiri adalah bahwa pendidikan yang mengandung unsur kebarat-baratan seperti pakaian jeans, pemikiran dan pembelajaran di sekolah adalah Haram menurut mereka. Mereka juga mempercayai bahwa pemerintahan ada di bawah pemikiran sekuler sehingga perlu digulingkan.
Menurut Duta Besar RI untuk Nigeria, Harry Purwanto, pemberontakan Boko Haram mengakibatkan banyak terjadi penyanderaan, pembakaran dan pembunuhan. Berbagai akses penyedia pangan seperti lahan pertanian, pasar dan lumbung pun juga diserang. Padahal, bagian timur laut Nigeria dulunya adalah eksportir bahan pangan ke Negara tetangga seperti Libya dan Aljazair. Namun, sejak adanya Boko Haram dan penyerangan besar-besaran, maka seluruh Nigeria termasuk Lake Chad Basin menjadi area krisis pangan. Karena bencana kelaparan tersebut, negara tentangga yaitu Kamerun, Chad dan Niger juga terkena imbasnya.
Kurang lebih 5 tahun lamanya Boko Haram menculik dan menyandera banyak orang. Anak-anak Nigeria pun mengalami peningkatan dalam kasus depresi. Meskipun saat ini belum semua wilayah Nigeria terkena krisis pangan, tapi jika tidak ditolong secepatnya maka akan terjadi berbagai masalah yang merugikan semua pihak.
10,7 juta jiwa dari 26 juta jiwa sangat membutuhkan uluran tangan. Dalam artian, statusnya sudah masuk siaga 1. Bencana paling banyak adalah di daerah timur laut Nigeria. Di sana terdapat 8,5 orang dengan 2,4 juta diantaranya harus merelakan rumah akibat konflik. Bahkan 1,5 juta diantara komposisi tersebut merupakan anak – anak yang sedang bermasalah dari segi pangan, kesehatan, dan kebutuhan air.
Harry Purwanto juga menjelaskan bahwa 10% – 20% penduduk Nigeria terancam kehilangan nyawa. Untuk itu, bantuan dari dunia direncanakan untuk diberikan dengan nominal 670 juta dolar Amerika Serikat. Hal tersebut diungkapkan dalam Konferensi Kemanusiaan dengan area fokus Lake Chad Basin yang berlokasi di Oslo.
Untuk memberikan bantuan ke nigeria , Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirim bantuan baik bahan makanan, sandang maupun kebutuhan lainnya. Action Team yang terdiri dari para relawan sudah berangkat sejak 17 Maret 2017 melalui program Kapal Kemanusiaan. Kegiatan ini memiliki tujuan sangat mulia yaitu sebagai pencegahan tragedi kematian ratusan ribu jiwa seperti yang terajadi di Somalia.
Dana 5 milar rupiah memang sangat banyak dan bukti bahwa ACT memang organisasisosial yang kompeten. Akan tetapi, masih banyak kekurangan donasi yang bias kita bantu sebagai sesame manusia melalui ACT. 10.000 ton bahan makanan untuk penderita kelaparan akut masih kurang dalam mengakomodasi pertolongan pada warga di sana. Oleh karena itu, donasikan sebagian harta kita sekarang juga untuk mereka. ***