STP ARS Internasional Gelar Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Pengembangan Daya Tarik Wisata di Desa Ciburial
Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) ARS Internasional menggelar Pengabdian Masyarakat (Abdimas), untuk Tahun Akademik 2020–2021 di Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Kegiatan Abdimas ini bertajuk “Bimbingan Pengembangan Nilai Daya Tarik Wisata Di Kawasan Wisata Agro, Desa Ciburial, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung”.
Hal ini sampaikan Ketua Abdimas sekaligus Dosen STP ARS Internasional, Dr Didin Syarifuddin MM., MSi., didampingi Musafa MSi, melalui press release, Selasa, 22 Juni 2021. Menurutnya, Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk bimbingan dan pendampingan pada masyarakat petani lebah madu di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.
Kegiatan ini, dilakukan selama 3 (tiga) hari melalui penyampaian materi yang terkait tentang daya tarik wisata, dikegiatan ternak madu yang sangat bernilai, baik dari aspek ekonomi maupun dari aspek sosial kepariwisataan.
“Dalam Abdimas kali ini kami bersama 3 dosen dan 4 mahasiswa pedamping yakni Dr. Didin Syarifuddin, Drs., MM., M.Si., Musafa, M.Si, dan Suryana, MM. Tentunya, juga terdapat pendamping dari kelompok mahasiswa yakni Bahudin Laba, Nisa Nazmi Mukhtar; Santana Sutrisna; dan Shinta Kartika,” katanya.
Tahapan proses kegiatan Abdimas ini, katanya, dimulai dengan penyampaikan materi tentang pentingnya berwirausaha dan peningkatan motivasi ternak madu. Hal itu, banyak memberikan manfaat baik bagi masyarakat terutama bagi para peternak, karena memberikan nilai ekonomis yang sangat tinggi.
“Kegiatan ini Abdimas ini dilaksanakan pada awal Juni 2021, selama 3 (tiga) hari dan dihari pertama dikuti peserta sebanyak 20 orang. Untuk tahap berikutnya yakni penyampaian materi tentang daya tarik wisata pada kegiatan ternak madu yang dianggap unik oleh masyarakat, menarik, dan sangat bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan masyarakat bahkan dapat menjadi obat,” paparnya.
Tahap selanjutnya, adalah bimbingan dalam bentuk pendampingan yang dilakukan selama dua hari bagi sekitar 20 orang petani lebah madu di Desa Ciburial.
Daya tarik wisata yang bernilai tinggi ini, akan berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan ke lebah madu yang harapkan bisa membeli produk madu.
“Tentunya, dengan penjualan yang meningkat akan berdampak pada peningkatan keuntungan petani lebah madu. Sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan kebermanfaatan bagi para petani lebah madu sendiri,” tegas Dr. Didin.
Dr. Didin menambahkan kegiatan bimbingan pendampingan ini, dilakukan secara tatap muka, tentunya dengan tetap melakukan protokol kesehatan, yakni memakai masker, menjaga jarak, selalu menjaga kebersihan, dan menghindari kerumunan.
“Workshop materi tentang motivasi berwirausaha ternak lebah madu, bimbingan bersama 3 (tiga) dosen dan 4 (empat) mahasiswa nilai daya tarik wisata ternak madu bagi 20 petani lebah madu. Pentingnya berwirausaha ternak madu dan peningkatan nilai daya tarik wisata ini pada aspek keunikan, kemenarikan, dan nilai manfaat,” pungkasnya.*** [prnet]