Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan seorang bayi memiliki banyak manfaat.
Manfaat pemberian ASI bagi bayi antara lain melindungi tubuh bayi dari kuman penyakit, meningkatkan kecerdasan intelektual atau Intelligence Quotient (IQ) bayi, melatih perkembangan rahang, jantung paru-paru, menurunkan risiko infeksi saluran napas, infeksi telinga, dan diare, meningkatkan kecerdasan emosional atau Emotional Quotient (EQ) bayi, serta menurunkan risiko terkena alergi dan kanker pada anak.
Manfaat menyusui bagi ibu antara lain ibu menjadi lebih sehat dengan menurunkan risiko kanker payudara, kanker, ovarium, penyakit jantung dan metabolik, serta osteoporosis. Pemberian ASI kepada bayinya akan meningkatkan ikatan batin ibu dengan bayinya.
Selain itu, pemberian ASI juga memberikan keuntungan pada ekonomi keluarga, dalam hal pengeluaran biaya kesehatan rendah. Ibu bekerja yang menyusui bayinya menjadi lebih sehat, dan lebih jarang absen bekerja, produktivitas kerja meningkat, Happiness index meningkat, dan risiko gangguan psikiatrik sangat menurun.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 proporsi pola pemberian ASI pada bayi umur 0-5 bulan di Indonesia sebanyak 37,3% ASI ekslusif, 9,3% ASI parsial, dan 3,3% ASI predominan. Berdasarkan daerah tempat tinggal, hasil Susenas Maret 2017 menunjukkan bahwa persentase status Inisiasi Menyusui Dini (IMD) di daerah perkotaan (70,02%) lebih tinggi dibandingkan perdesaan (64,05%). Berdasarkan provinsi, persentase tertinggi bayi baru lahir mendapat IMD tahun 2017 adalah Provinsi Aceh (97,31%), sedangkan persentase terendah adalah Provinsi Papua (15%).
Pemberian ASI eksklusif sering mengalami kegagalan walaupun ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Beberapa hal dapat menyebabkan kegagalan program ASI eksklusif di Indonesia.
Faktor-faktor yang menyebabkan masalah kegagalan ini antara lain terkait dengan pengetahuan, pendidikan dan pekerjaan ibu. Pemberian ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sejak bayi lahir hingga usia 6 bulan. Menurut penelitian, pemberian ASI eksklusif dapat dipengaruhi oleh penyuluhan media sosial mengenai ASI eksklusif, dukungan petugas kesehatan, dan pengalaman menyusui sebelumnya.
Ilmu pengetahuan dan penelitian menunjukkan bahwa ASI memiliki manfaat baik untuk bayi dan ibunya, oleh karena itu pemberian ASI sangat penting. Faktor penyebab seorang ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya, seperti pengetahuan yang dimiliki ibu akan sangat berpengaruh terhadap sikap dan perilaku pemberian ASI Eksklusif oleh ibu kepada bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan perilaku ibu-ibu muda terhadap pemberian ASI Eksklusif di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Ringkasan:
Pemberian ASI dapat menurunkan risiko diare, infeksi saluran napas, mencegah munculnya alergi pada bayi, serta menurunkan risiko kanker payudara dan penyakit metabolik pada ibu. Beberapa hal dapat menyebabkan seorang ibu tidak memberikan ASI kepada bayinya.
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan sangat berpengaruh pada sikap dan perilakunya, dalam hal ini pemberian ASI Eksklusif oleh ibu kepada bayinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku responden terhadap pemberian ASI Eksklusif di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk mengetahui pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai ASI Eksklusif. Responden yang menjawab kuesioner tersebut adalah responden di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung dengan kriteria inklusi responden yang mengisi kuisioner dengan lengkap.
Penelitian ini dilaksanakan antara bulan Januari hingga Desember 2020 sejak persiapan hingga penyusunan hasil penelitian. Simpulan penelitian ini adalah pengetahuan responden mengenai ASI Eksklusif sudah cukup baik, namun belum semua / belum 100% responden yang memahami dan memiliki sikap serta memiliki perilaku memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.
Berikut kami bagikan Artikel berjudul, “Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Responden Mengenai ASI Eksklusif di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung”, sebagaimana dimuat dalam Journal of Medicine and Health e-ISSN : 2442-5257A | Vol. 3 No. 2 August 2021, yang bisa Anda baca/download secara gratis berikut ini: