Campak dan Polio hingga kini masih dianggap sebagai penyakit berbahaya yang kerap menyerang anak-anak balita. Untuk mengantisipasi penyakit tersebut, Pemerintah Kaupaten Bandung menargetkan 575.592 balita akan menjadi sasaran imunisasi campak dan polio yang akan berlangsung mulai 18 Oktober s.d. 18 Nopember 2011 di 31 Kecamatan dengan melibatkan 4.000 Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu).
Data tersebut terungkap pada pertemuan Persiapan Crash Program Campak dan Polio Tingkat Kabupaten Bandung yang dibuka oleh Wakil Bupati Bandung, H. Deden Rukman Rumaji, S.Sos di Bale Sawala, Kamis (29/09). Pertemuan dihadiri sekitar 125 peserta terdiri dari pengurus PKK Kecamatan, para camat serta UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas), Yankes (Pelayanan Kesehatan).
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Bandung dr. Achmad Kustijadi, M.Epid menyebutkan, jumlah sasaran imunisasi campak sebanyak 264.304 balita, sementara untuk polio ditargetkan 311.288 balita. Ia merasa yakin, target tersebut bisa tercapai mengingat persiapan untuk kegiatan imunisasi massal ini sudah dilakukan maksimal. Untuk itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk ikut mendukung pelaksanaan imunisasi.“ Kami mohon kesadaran dari masyarakat atau keluarga yang memiliki balita untuk membawa anak-anak balitanya ke posyandu terdekat untuk diimunisasi, demi kesehatan anak-anak itu sendiri…” kata Achmad Kustijadi.
Anak-anak balita yang menjadi sasaran kata Ahmad Kustijadi,khusus untuk campak yaitu balita usia 9 s.d. 59 bulan, sedangkan usia sasaran polio 0-59 bulan. Semuanya tanpa memandang status imunisasinya, karena menurutnya, tujuan imunisasi campak dan polio kali ini diantaranya untuk menghilangkan kelompok rawan campak di daerah resiko tinggi, disamping untuk memastikan cakupan imunisasi polio tambahan yang tinggi. “ Jadi walaupun telah mendapatkan imunisasi lengkap, semua bayi dan balita harus mendapat imunisasi tambahan campak dan polio tersebut..”, katanya. Ditegaskan pula, walaupun bayi-bayi tersebut sedang batuk pilek ringan, mencret sedikit tapi tidak rewel, bayi dan balita tersebut bias diberikan imunisasi campak dan polio.
Setelah di imunisasi kata Achmad Kustijadi, bayi tersebut terkadang mengalami demam, bintik-bintik merah, mencret sedikit. Gejala itu menurutnya sebagai reaksi normal dan tidak berbahaya. Kalau muncul demam segera berikan obat penurun panas, atau kalau muncul bintik merah di badannya, bisa diberikan bedak. “ Namun bila ada masalah lain segera hubungi petugas kesehatan terdekat..”, katanya pula.
Kegiatan imunisasi campak dan polio diminta oleh Wakil Bupati Bandung, H. Deden Rukman Rumaji, S.Sos agar mampu menjangkau seluruh sasaran yang telah ditargetkan. Karena hal ini menurutnya sudah menjadi komitmen Pemkab Bandung dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. “ Karena pada hakikatnya pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat setinggi-tingginya..”, kata Deden Rukman Rumaji.
Sumber : Website Kabupaten Bandung
Satu pemikiran di “Cegah Campak dan Polio 575.592 Balita Kabupaten Bandung akan Diimunisasi”
di kabupaten bandung sudah terlaksana kegiatan imunisasi balita, di kabupaten Sumedang baru akan dilaksanakan tgl 19 Oktober Mendatang. memang sangat perlu imunisasi bagi bayi dan balita untuk menjaga kestabilan tubuh bayi dan balita, maju terus desa ciburial. ditunggu kunjungan dan komentarnya di [deteted]