Startup akuakultur eFishery, yang bergerak di bidang akuakultur, telah resmi mencapai status unicorn setelah berhasil mengumpulkan pendanaan Seri D senilai USD200 juta (setara dengan Rp3 triliun). Bagaimana penggunaan dana tersebut? Berikut adalah informasinya. Startup eFishery Mencapai Pendanaan 3 Triliun Perusahaan startup di sektor akuakultur, eFishery, berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar USD200 juta atau sekitar Rp3 triliun melalui Pendanaan Seri D. Menurut pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh eFishery melalui Instagram, pendanaan Seri D ini telah meningkatkan valuasi perusahaan menjadi lebih dari USD1 miliar. Dengan pencapaian ini, status perusahaan akuakultur ini secara resmi berubah dari startup menjadi unicorn. Dana tersebut akan digunakan oleh perusahaan untuk mempercepat pengembangan komunitas pembudidaya di Indonesia, serta meningkatkan transaksi pakan ikan dan ikan segar di platform eFishery. “Saat ini perikanan budi daya merupakan sektor dengan pertumbuhan tercepat di Industri perikanan global. Dukungan strategis yang kami terima dari para investor akan membantu eFishery merevolusi seluruh industri melalui integrasi pembudidaya ikan dan petambak udang skala kecil, dengan ekosistem eFishery yang mencakup seluruh rantai nilai bisnis budi daya perikanan,” ujar Co-Founder dan CEO eFishery Gibran Huzaifah dalam keterangan resminya, Minggu (9/7/2023). Beberapa Pihak yang Menyediakan Pendanaan Pendanaan Seri D ini dipimpin oleh 42XFund, sebuah perusahaan manajemen investasi global yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Selain itu, pendanaan tersebut juga didukung oleh Kumpulan Wang Persaraan (Diperbadankan) (KWAP), perusahaan dana pensiun terbesar di Malaysia. Selanjutnya, responsAbility (rA), sebuah perusahaan manajemen aset dari Swiss, dan 500 Global, sebuah perusahaan modal ventura dengan pendekatan multistage, juga turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini. Investor awal seperti Northstar, Temasek, dan Softbank juga ikut serta dalam pendanaan ini. Sementara itu, Goldman Sachs bertindak sebagai penasihat pendanaan eksklusif. Dengan demikian, investasi terbaru ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap ekosistem akuakultur terintegrasi yang dimiliki oleh eFishery. Ekosistem terintegrasi perusahaan ini mencakup marketplace untuk pakan ikan dan udang, platform penjualan […]
Ketegori: News Flash
Berdasarkan pemberitaan di media massa terkait Sesar Lembang saat ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung menyampaikan informasi terkait Kegempaan Sesar Lembang sebagai berikut: Sesar Lembang merupakan sesar aktif yang panjangnya sekitar 25-29 KM, memanjang dari Padalarang melewati Kota Lembang hingga ke Gunung Manglayang, yang terbagi menjadi 3 segmen. Berdasarkan kajian paleoseismik Sesar Lembang pernah mengalami pelepasan energi (gempa bumi) tahun 1600. Secara perumusan empiris dengan panjang sesar 29 KM, jika bergerak bersama-sama akan menimbulkan kekuatan gempa sekitar 6.8-6.9 Mw. Terakhir aktivitas gempa bumi yang terekam oleh seismograf BMKG terjadi pada tahun 2010-2012 sebanyak 14 kejadian gempa bumi, dan hanya ada 1 kali gempa bumi yang dirasakan yaitu 28 Agustus 2011 yang dirasakan di wilayah Jambudipa Kuril. Dari Tahun 2012 hingga saat ini belum ada aktvitas gempa bumi dan Sesar Lembang. Sampai saat ini gempa bumi belum bisa diprediksi, sehingga kalau ada pihak yang menyatakan bahwa tahun 2021 Sesar Lembang akan melepaskan energi yang dikumpulkannya sejak 2012-hingga sekarang adalah informasi tidak benar (Hoax). Potensi Kegempaan Sesar Lembang ada, hanya kapan waktunya, berapa besar magnitudonya, belum bisa diprediksi. Potensi kekuatan gempa bumi maksimumnya 6.8-6.9 Mw, tapi bisa saja energi yang direlease hanya 40%-nya atau 50% dan energi maksimun. Sumber: Press Release BMKG Bandung terkait Kegempaan Sesar Lembang (Bandung, 25 Januari 2021)
ciburial.desa.id, JAKARTA – Dalam rangka memperingati hari Kartini, Kora mengadakan acara gathering bertemakan Empowering Indonesian Woman (Pemberdayaan Perempuan Indonesia). Acara tersebut dihadiri oleh mayoritas ibu-ibu yang tergabung di dalam ekosistem Kora. Acara tersebut diadakan sebagai bentuk kepedulian Kora untuk meningkatkan social entrepreneurship dari masyarakat Indonesia. Kegiatan yang bertempat di Eastern Kopi Tiam, Pesanggrahan ini menghadirkan beberapa narasumber. Topik pertama yang dibahas adalah seminar dengan judul “Ekonomi Masa Kini, Ekonomi Berbagi.” Selain itu, Kora juga menghadirkan topik mengenai parenting. Kora percaya bahwa lingkungan rumah yang harmonis akan meningkatkan kehidupan dan ekonomi juga tentunya. Sesi terakhir ditutup dengan pelatihan membuat eco enzyme dengan memanfaatkan limbah dapur organik yang memberikan banyak wawasan tambahan untuk para peserta. Selama beroperasional lebih dari satu tahun, Kora telah membantu sejumlah ibu-ibu rumah tangga untuk meningkatkan penghasilan mereka. Mereka tergabung sebagai Poskora di dalam ekosistem Kora. Poskora adalah bisnis yang ditawarkan oleh Kora untuk mengelola kebutuhan rumah tangga di sekitar mereka. Mereka dapat mengumpulkan pesanan dari tetangga atau orang-orang di lingkungan sosial mereka untuk membeli kebutuhan rumah tangga secara kolektif. Dengan bergabung sebagai Poskora, ibu-ibu dapat menjadi produktif dan mendapatkan penghasilan sambil tetap menjalankan tanggung jawabnya sebagai ibu rumah tangga dengan baik. Melalui aplikasi Poskora yang dapat diunduh di Play Store, para Poskora dapat mengelola bisnis mereka dengan mudah kapanpun dan dimanapun. “Alhamdulillah, barang yang dijual di Kora murah banget. Sembako mah pasti semuanya butuh. Udah gitu bantu tetangga buat hemat. Dan komisinya lumayan banget. InsyaAllah sekarang dengan komisi yang didapat saya sanggup menghidupi keluarga,” kata Sri Utami, salah satu ibu rumah tangga yang telah bergabung menjadi Poskora sejak Januari 2019. Hingga saat ini, Kora telah memiliki ribuan Poskora yang tergabung di daerah Jakarta dan Tangerang. “Di Kora, kita tidak hanya mengajarkan bagaimana berbisnis. Kita juga memberikan edukasi bagaimana menjadi Poskora juga dapat saling berbagi dan memberikan manfaat […]
Dana Desa dari APBN untuk Desa Ciburial pada tahun 2018 berkurang sekitar Rp 50 juta (enam persen) dari tahun 2017. Hal tersebut karena adanya perubahan aturan pola perhitungan pembagian dana desa dari pemerintah pusat (Permenkeu 199/PMK.07/2017). Pola perhitungan pembagian dana desa pada 2018 berbeda dari 2017. Semula pembagiannya 90 persen dibagi rata per desa dan 10 persen sesuai formulasi. Tetapi pada 2018 anggaran yang dibagi rata hanya 77 persen sementara sisanya dibagi sesuai formulasi. Formulasi baru 2018 dimaksudkan agar dana desa bisa mendorong penurunan kemiskinan dan kesenjangan di kawasan perdesaan. Sehingga semakin besar angka orang miskin yang berada di satu desa, maka akan lebih besar pula dana desa yang diterima oleh desa tersebut. Berdasarkan formulasi baru tersebut Dana Desa untuk Desa Ciburial turun sekitar enam persen atau sekitar Rp50 juta. Karena berdasarkan formula Dana Desa 2018 Desa Ciburial tidak berstatus Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal. Sehingga Desa Ciburial tidak memperoleh jatah alokasi afirmasi (status Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal) Dana Desa. Perlu diketahui bersama bahwa alokasi afirmasi itu khusus on top untuk desa sangat tertinggal dan desa tertinggal yang memiliki jumlah penduduk miskin yang banyak. ***
Pemdes Ciburial dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan melaunching sekolah berbasis TIK. Sekolah tersebut digadang-gadang dinamai Sekolah Demit (Desa Melek IT) Ciburial. Sebagaimna diketahui pada, tanggal 21 April 2014, Desa Ciburial meraih anugerah Sabilulungan Award dalam Bidang TIK dari Bupati Bandung. Dalam waktu yang bersamaan pula, Desa Ciburial memperoleh kepercayaan untuk mengelola CSR berupa 26 unit personal computer (PC) ditambah 1 unit server dari Triparta. 26 unit komputer dan 1 unit server tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menunjang kegiatan pembangunan SDM Desa Ciburial berbasis TIK. Sasarannya adalah segenap masyarakat Desa Ciburial, khususnya usia didik (Kelas 4,5,6 Sekolah Dasar). Operasional Sekolah Demit Ciburial (SDC) selanjutnya akan dijalankan oleh Unit Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (UPTIK) BUMDes Mitra Sejahtera Desa Ciburial. Peluncuran Sekolah Demit Ciburial itu sendiri akan diluncurkan pada Senin tanggal 28 April 2014 bertempat di Graha BUMDes Mitra Sejahtera Ciburial, Jalan Bukit Pakar Timur No. 13 Desa Ciburial Kec. Cimenyan Kab. Bandung. ***
Bupati Bandung menganugerahkan Sabilulungan Award kepada Desa Ciburial Kec. Cimenyan sebagai Desa Penggerak Pembangunan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Wilayah Kabupaten Bandung. Anugerah Sabilulungan Award diserahkan Bupati Dadang M. Naser di Gedung Moch. Toha, Senin malam (21 April 2014). Kegiatan Penyerahan Sabilulungan Award itu sendiri merupakan puncak acara dari rangkaian kegiatan dalam menyemarakan Hari jadi Kabupaten Bandung ke-372 pada tahun 2014 ini. Peringatan Hari Jadi ke-373 Kabupaten Bandung sendiri digelar di Lapangan Upakarti kompleks Pemkab Bandung, Senin (21 April 2014). Pawai kendaraan hias dan jampana memeriahkan perayaan tersebut. Selain diramaikan pawai kendaraan hias dan jampana, dilakukan pula pemberian Sabilulungan Award pada 26 tokoh pembangunan di Kabupaten Bandung. Salah satu anugerah tersebut diterima oleh Desa Ciburial sebagai Desa Penggerak Pembangunan Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Wilayah Kabupaten Bandung. *** [DeMIT/CiGOS/AS]
BUMDes Mitra Sejahtera Desa Ciburial bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Tahura Ir. H. Djuanda (Tahura Djuanda) dan Jendela Ide pada 30 Maret 2014 akan menggelar perhelatan Seni Budaya bertajuk “Ngamumule Cai: Ngaguar Sajarah Desa Ciburialâ€. Perhelatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Air Sedunia 2014 (World Water Day 2014). Kegiatan “Ngamumule Cai: Ngaguar Sajarah Desa Ciburial†akan dilaksanakan di kawasan Tahura Djuanda, Desa Ciburial, Bandung. Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam peringatan Hari Air Sedunia 2014 (World Water Day 2014), antara lain: Karnaval Warga Desa dan Arak-arakan Jampana; Ritual Budaya (Rajahan Doa dan Tawasulan); Jalan Santai Ceria Menuju Mata Taman Uncal, Bantar Awi (Kawasan Tahura Djuanda). Murak Tumpeng dan Beubeutian, Botram. Water and Energi atau Air dan Energi merupakan tema peringatan Hari Air Sedunia Tahun 2014. Di mana air dibutuhkan untuk menghasilkan hampir semua bentuk energi. Dan di lain sisi, energi dibutuhkan pada semua tahapan pengelolaan air baik dari mulai proses pengambilan air dari sumbernya, pengolahan air, hingga distribusi air. Keterkaitan yang saling ketergantungan antara air dengan energi inilah yang dijadikan pesan sentral dalam peringatan Hari Air Sedunia Tahun 2014. Di samping isu tersebut, berbagai pesan lain pun ingin diangkat dan dikampanyekan kepada masyarakat. Berbagai isu dan pesan tersebut meliputi: Persediaan air dan energi sama-sama terbatas, namun permintaan justru meningkat. Menghemat energi adalah menghemat air, dan menyimpan air adalah menghemat energi. Milyaran penduduk dunia masih belum mendapatkan akses akan layanan air dan sanitasi yang layak serta belum memperoleh listrik. Padahal air dan energi memiliki peran penting dalam pengentasan kemiskinan. Acara ini akan dihadiri sedikitnya 500 orang undangan dari berbagai komunitas (komunitas fotografi, komunitas seni budaya, pelajar, masyarakat sekitar, unsur dinas/instansi terkait). ***
Permasalahan pengelolaan sampah menjadi persoalan serius di wilayah Desa Ciburial. Keterbatasan sarana dan prasarana penunjang kebersihan menjadi faktor utamanya. Bumdes Mitra Sejahtera Desa Ciburial yang merupakan lembaga pengemban amanah pengelolaan fasilitas umum, termasuk sampah di wilayah Desa Ciburial mempunyai visi: Mewujudkan Desa Ciburial Bersih dan Indah. Hal tersebut disampaikan secara luas dalam acara Launching dan Sosialisasi Program Bumdes Mitra Sejahtera di Gedung Serbaguna Desa Ciburial, Jumat 21 Februari 2014. “Mengelola sampah tidak mudah, perlu keterlibatan semua pihak dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam hal sampah,” ujar Kepala Desa Ciburial, Imam Soetanto, S.E. saat menyampaikan sambutannya pada pembukaan acara Launching dan Sosialisasi Program Bumdes Mitra Sejahtera 2014. Pada kesempatan itu pula, dilaksankan serah terima bantuan pinjaman aset armada pengangkut sampah berupa satu unit motor pengangkut sampah tiga roda dari Pemda Kabupaten Bandung kepada Bumdes Mitra Sejahtera. “Aset yang diserahkelolakan kepada Bumdes ini karena kami menilai Bumdes Ciburial telah memiliki kesiapan, baik dalam hal personil maupun manajemen dalam memanfaatkan armada pengangkut sampah ini,” ujar Camat Cimenyan, Asep Rahmadi. *** [DeMIT/CiGOS/AS]
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mitra Sejahtera Desa Ciburial targetkan pertengahan Maret 2014 kebutuhan air bersih dapat terpenuhi secara harian ke tiap Sambungan Rumah (SR). Hal tersebut disampaikan, Manajer Utama BUMDes Mitra Sejahtera, Mustika Fajar pada pertemuan antara BUMDes dengan warga Kampung Sekebuluh di Bale RW 04, Minggu, 16 Februari 2014. Sejak pertengahan Desember 2013, BUMDes Mitra Sejahtera telah melakukan pembenahan-pembenahan, baik administratif maupun teknis dalam hal pengelolaan air bersih Desa Ciburial. Selama dua bulan terakhir tersebut BUMDes Mitra Sejahtera telah menemukan dan mulai mengatasi titik-titik permasalahan pada pengelolaan air bersih Desa Ciburial. “Kami menargetkan, selambat-lambatnya pada pertengahan Maret 2014, kebutuhan air sudah dapat terpenuhi secara harian ke tiap-tiap Sambungan Rumah (SR),” jelas Manajer Utama BUMDes, Mustika Fajar. Fajar, menjelasakan salah satu kendala atau kesulitan yang dihadapi oleh BUMDes dalam menjalankan operasional pelayanan air bersih adalah sulitnya mendapatkan data-data, baik data-data teknis maupun data administratif. Hal tersebut, menjadi penghambat utama dalam mengoptimalkan pelayanan pemenuhan air bersih kepada masyarakat. “Kita tidak punya peta jalur distribusi air, bahkan data pelanggan air bersih pun masih belum final sampai saat ini,” ungkap Fajar. Pelaksanaan perbaikan teknis dan administrasi dilakukan oleh BUMDes secara simultan. BUMDes juga memprogramkan pendataan ulang pelanggan air bersih berupa penandatanganan kembali Surat Perjanjian Pelanggan Air Bersih. Warga Sekebuluh Desa Ciburial menyambut baik langkah-langkah yang telah dijalankan/dan akan dilaksanakan oleh BUMDes Mitra Sejahtera. “Sebelumnya kami kebingungan, jika air tidak ada atau tidak ngocor, harus dilaporkan kepada siapa. Sekarang dengan adanya pertemuan ini menjadi jelas, kami harus melapor kemana,” ungkap Ketua RW 04 Desa Ciburial, Kokom Komariah. *** [DeMIT/CiGOS/AS]