Desa Kutawaringin Kecamatan Kutawaringin mewakili Kabupaten Bandung dalam penilaian Program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) tingkat Jawa Barat Tahun 2010. Bupati Bandung H. Obar Sobarna saat menerima tim evaluasi P2WKSS Jabar mengatakan, pemberdayaan perempuan yang telah dilakukan selama ini telah mampu memberikan kualitas hidup meskipun belum optimal.
Ketegori: Kabupaten Bandung
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemerintah Kabupaten Bandung mengasumsikan akan terjadi defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) sebesar Rp 20 miliar. Namun, kalangan DPRD pesimistis pembahasan APBD-P bisa selesai dalam Oktober ini karena Badan Anggaran (Bangar) belum memulai pembahasannya.
Potensi zakat fitrah di Kabupaten Bandung pada tahun ini mencapai Rp 32,2 miliar karena tiap orang membayar zakat fitrah Rp 16.100,-. Namun, Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Bandung masih kesulitan melakukan pendataan pemasukan zakat fitrah akibat tidak kedisiplinan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) masjid, musala, maupun instansi yang tidak menyerahkan laporan penerimaan zakatnya. “Dari jumlah penduduk Kabupaten Bandung sekitar 3,2 juta jiwa dengan penduduk mampu mencapai 70 persennya atau sekitar dua juta orang,” kata Sekretaris BAZ Kabupaten Bandung, H. Deden Chaidar, di ruang kerjanya, Jumat (3/9).
Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Bandung menentukan besaran zakat fitrah 2,5 kilogram beras atau setara Rp 16.100 per orang. Sementara distribusi zakat fitrah difokuskan untuk santunan fakir dan miskin yakni 82,5 persen dan sisanya untuk asnaf (bagian) amilin (panitia zakat) maupun asnaf sabilillah di desa dan kecamatan. Ketua Badan Amil Zakat (BAZ) Kabupaten Bandung Bandung H. Fadil Syamsuddin, di kantor BAZ Kabupaten Bandung, Selasa (24/8) mengungkapkan bahwa Untuk menentukan harga beras di pasaran, kami sebelumya mengirimkan surat permintaan kepada Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Dinkoperindag) Kabupaten Bandung.
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas di Kabupaten Bandung melebihi jumlah sehingga harus dikembalikan. Kabupaten Bandung memiliki 61 Puskesmas, namun jatah BOK untuk 63 Puskesmas. “Besaran BOK tiap Puskesmas sebesar 18 juta/tahun untuk kegiatan preventif dan promotif. BOK bukan untuk pembelian obat-obatan maupun pengadaan barang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, dr. H. Achmad Kustijadi, M. Epid, di Pemkab Bandung, Jumat (14/5).
Luas Wilayah Kabupaten Bandung Luas wilayah Kabupaten Bandung adalah ± 176.238,67 Ha yang terdiri dari 31 Kecamatan yaitu : Cileunyi (± 3.157,51 Ha), Cimenyan (± 5.308,33 Ha), Cilengkrang (± 3.011,94 Ha), Bojongsoang (± 2.781,22 Ha), Margahayu (± 1.054,33 Ha), Margaasih (± 1.834,49 Ha), Katapang (± 1.572,46 Ha), Dayeuhkolot (± 1.102,91 Ha), Banjaran (± 4.291,79 Ha), Pameungpeuk (± 1.462,32 Ha), Pangalengan (± 19.540,93 Ha), Arjasari (± 6.497,79 Ha), Cimaung (± 5.500,02 Ha), Cicalengka (± 3.599,23 Ha), Nagreg (± 4.930,29 Ha), Cikancung (± 4.013,63 Ha), Rancaekek (± 4.524,83 Ha), Ciparay (± 4.617,57 Ha), Pacet (± 9.193,96 Ha), Kertasari (± 15.207,36 Ha), Baleendah (± 4.155,54 Ha), Majalaya (± 2.536,46 Ha), Solokanjeruk (± 2.400,66 Ha), Paseh (± 5.102,90 Ha), Ibun (± 5.456,51 Ha), Soreang (± 2.550,68 Ha), Pasirjambu (± 23.957,64 Ha), Ciwidey (± 4.846,92 Ha), Rancabali (± 14.837 Ha), Cangkuang (± 2.461,06 Ha)Kutawaringin (± 4.730,26 Ha ). Batas-Batas Daerah Kabupaten Bandung Batas-batas daerah adalah sebelah utara : Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Sumedang; sebelah timur : Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut; sebelah Selatan : Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur serta sebelah Barat : Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur dan Kota Bandung. Sumber: Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008.
Pemerintah Hindia Belanda yang saat itu menguasai Jawa dan Nusantara, di bawah pimpinan Gubernur Jendral Herman Willem Daendles (1808-1811), mempunyai rencana membangun sebuah jalan yang membelah Pulau Jawa, menghubungkan Anyer di ujung barat dan Panarukan di ujung timur. Jalan ini, yang dikenal sebagai Jalan Raya Pos (Groote Postweg), membentang sepanjang kurang lebih 1000 kilometer. Pembuatan jalan tersebut dimaksudkan untuk mempermudah hubungan antara daerah-daerah yang berdekatan serta dilalui jalan tersebut. Atas perintah Daedles inilah, sejak tanggal 25 Mei 1810 , ibu kota Kabupaten Bandung yang semula berada di Karapyak mengalami perpindahan, mendekati Jalan Raya Pos.
Kabupaten Bandung lahir melalui Piagam Sultan Agung Mataram, yaitu pada ping Songo tahun Alif bulan Muharam atau sama dengan hari sabtu tanggal 20 April tahun 1641 M, sebagai Bupati Pertama pada waktu itu adalah Tumenggung Wiraangunangun (1641-1681 M). dari bukti sejarah tersebut maka ditetapkan bahwa tanggal 20 April sebagai tanggal Hari Jadi Kabupaten Bandung. Jabatan Bupati kemudian di gantikan oleh Tumenggung Nyili salah seorang putranya. Namun Nyili tidak lama memegang jabatan tersebut karena mengikuti Sultan Banten. Jabatan Bupati kemudian di lanjutkan oleh Tumenggung Ardikusumah, seorang Dalem Tenjolaya (Timbanganten) dari tahun 1681 -1704.
Bupati Bandung H. Obar Sobarna membuka “Gebyar Pariwisata” Kab. Bandung di Lapangan Upakarti Soreang, Minggu (18/4). Acara untuk lebih mempromosikan berbagai potensi wisata Kab. Bandung alam, kuliner, maupun kesenian. “Kab. Bandung memiliki banyak potensi wisata alam seperti Kec. Rancabali terdapat Kawah Putih, Situ Patengan, dan Rancaupas. Sedangkan di Kec. Ciwidey terdapat pertanian stroberi, kerajinan, rumah makan khas Sunda, dan lain-lain,” kata Obar.