World Sight Day (WSD) atau Hari Penglihatan Mata Sedunia tahun 2012 jatuh pada tanggal 11 Oktober 2012. Hari Penglihatan Mata Sedunia diperingati pada hari kamis minggu kedua bulan Oktober setiap tahunnya. World Sight Day dilaksanakan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang kondisi kebutaan, gangguan penglihatan, dan rehabilitasi penglihatan yang merupakan fokus perhatian dunia. World Sight Day dilaksanakan di seluruh dunia oleh semua mitra yang terlibat dalam pencegahan gangguan penglihatan atau penanggulangan kebutaan. World Sight Day ini juga merupakan kegiatan advokasi penting dalam rangka menekan angka kebutaan yang dapat dihindari. Selain itu peringatan Hari Penglihatan Mata Sedunia untuk mendukung juga program “Vision 2020: The Right to Sight”, memperoleh penglihatan adalah hak asasi manusia. Apakah kita sudah menyadari arti pentingnya memiliki penglihatan? Dalam peringatan Hari Penglihatan Seduania atau World Sight Day 2012 ini, Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung akan mengadakan serangkaian kegiatan yang dapat diikuti oleh masyarakat umum, diantaranya: Jumat, 12 Oktober 2012, PMN RSMC. 09.00 – 11.00 Pencanangan WSD 2012 oleh Menteri Kesehatan; Pelepasan Tim Bakti Sosial Katarak Unit Oftalmologi Komunitas PMN RSMC oleh Menteri Kesehatan; Penandatanganan MoU Pemberantasan Buta Katarak bersama “Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu”; Testimoni pasien anak pascaoperasi katarak dan pasien anak penerima kacamata gratis. Jumat, 12 Oktober, 2012. Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran. 08.00 – 17.00 Pameran Foto dan Cicendo Expo; Pemeriksaan mata gratis; Talk Show with Andy F. Noya. Minggu, 14 Oktober 2012. PMN RSMC – Desa Ciburial Kec. Cimenyan Kab. Bandung. 06.00 – selesai Sepeda Sehat untuk Mata Sehat (Start Sepeda sehat PMN RSMC, Finish: Kantor Desa Ciburial); Konsultasi/Pemeriksaan kesehatan mata gratis di Pesantren Babussalam, Desa Ciburial Kec. Cimenyan Kab. Bandung)
Ketegori: Bandung Raya
Hari ini, Rabu (10 Oktober 2012), hujan ringan dengan kecepatan angin 20 KM per jam dari arah tenggara diprakirakan terjadi di Kota Bandung. Prakiraan cuaca ini akan berlangsung mulai hari ini, pukul 07.00 hingga Kamis (11 Oktober 2012), pukul 07.00. Sedangkan sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Barat diprakirakan cuacanya cerah berawan dan berawan. Sebagaimana dilansir oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui situs resminya yang beralamat di www.bmkg.go.id. Selain di Bandung, hujan ringan juga diprakirakan turun pula di wilayah Cimahi, Ngamprah, Soreang, Bogor, Depok, Bekasi, Cisaat, Cikarang, Karawang, Purwakarta, Subang, Sumedang, Garut, Cianjur, Cibinong, dan Pelabuhan Ratu. Sedangkan kota-kota yang diprakirakan memiliki cuaca cerah berawan di Jawa Barat hari ini adalah Banjar, Tasikmalaya, Cirebon, Indramayu, Singaparna, Sumber, Kuningan, dan Ciamis. Hanya Majalengka yang diprakirakan cuacanya berawan. Intensitas hujan ringan yang terjadi di Bandung hari ini berkisar antara 0,1 hingga 5,0 mm per jam atau 5 hingga 20 mm per hari diikuti pula dengan suhu udara berkisar antara 22 hingga 31 derajat celsius dengan kelembapan udara berkisar antara 54 hingga 95 persen. Untuk keperluan ‘perencanaan’ dalam kegiatan operasional, khususnya berkaitan dengan prakiraan cuaca bisa menghubungi BMKG (Unit kerja: Pusat Meteorologi Publik – Informasi Meteorologi Publik sebagai antisipasi perubahan/updating dari prakiraan mingguan) ke nomor telepon: 021- 4246321. [TJ]
Dalam kerangka gerakan penyelamatan sumber-sumber mata air di Jawa Barat khususnya di Kawasan Bandung Utara, Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia (FK3I) Jawa Barat akan melakukan gerakan penanaman sekitar 5.000 pohon di Kawasan Bandung Utara di lahan kritis seluas sekitar 12,5 hektar. Gerakan penyelamatan ini akan diawali dengan kegiatan “Pencanangan Penanaman” yang akan dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 3 Oktober 2012 dan dilanjutkan dengan penanaman pada saat musim tanam yang sebentar lagi akan datang (akhir oktober atau awal November). Penanaman akan dilakukan di sekitar Taman Hutan Raya Ir H Djuanda Kampung Kordon Blok Kordon Puncak RW 10 Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung. Penanaman ini melibatkan kader konservasi yang tergabung dalam FK3I (Forum Komunikasi Kader Konservasi Indonesia), masyarakat Kampung Kordon Blok Kordon Puncak Rw 10 desa Ciburial Kecamatan Cimeunyan Kabupaten Bandung, dan Kelompok Pecinta Alam. Dasar gerakan penyelamatan dan penentuan lokasi dikarenakan keprihatinan kader konservasi yang tergabung dalam FK3I terhadap situasi kawasan penyangga dan sumber resapan air di kawasan Bandung Utara (Kampung Kordon Blok Kordon Puncak Rw 10 desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung) yang saat ini memprihatinkan. Dari 10 titik mata air yang ada menurut data dari Balai Taman Hutan Raya Ir Djuanda hanya tidak kurang dari 4 sumber mata air yang masih berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, salah satu tujuan kegiatan gerakan penanaman ini adalah mengkampanyekan penyelamatan sumber mata air khususnya mata air Sekegede guna mendorong kepedulian pemerintah dan masyarakat agar berperan aktif dalam menjaga dan menyelamatkan sumber-sumber kehidupan kita. Kegiatan ini menjadi bagian dari fokus program FK3I tahun 2012-2014 yaitu “Kampanye Primata” dan “gerakan melak tangkal dimana wae jeng saha wae”. Kemudian, di dalam setiap turunan kegiatan kita terus berusaha untuk melaksanakan kegiatan dengan sedikit menghasilkan sampah untuk turut serta pula mengkampanyekan Program “Zero Waste Event”. Siaran Pers FORUM KOMUNIKASI KADER KONSERVASI INDONESIA (FK3I) Bandung, 2 Oktober […]
Dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia Tahun 2012 Panitia Hari Penglihatan Sedunia (World Sight Day) 2012 Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung akan mengadakan kegiatan Sepeda Sehat untuk Mata Sehat. Kegiatan Sepeda Sehat untuk Mata Sehat akan mengajak masyarakat untuk bersama-sama bersepeda sambil melaksanakan kampanye sadar sehat mata. Kegiatan Sepeda Sehat untuk Mata Sehat akan dilaksanakan pada hari Minggu (14 Oktober 2012). Adapun rute sepeda sehat, yaitu start dari RS Mata Cicendo (Jl. Cicendo No. 4 Bandung) dan Finish di Balai Desa Ciburial (Jl. Ciburial No. 98 Bandung). Balai Desa Ciburial sendiri berada pada ketinggian sekira 1.000 Meter dari Permukaan Laut. Kegiatan Sepeda Sehat untuk Mata Sehat 2012 ini bertujuan antara lain: (1) Dalam rangka memperingati Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada tanggal 11 Oktober 2012; dan (2) Dalam rangka memperkenalkan kepada masyarakat tentang gaya hidup sehat dan dalam rangka kampanye kesehatan mata. Selain diisi dengan kegiatan sepeda sehat dari berbagai komunitas bersepeda Bandung dan sekitarnya, kegiatan Sepeda Sehat untuk Mata Sehat juga diisi dengan kegiatan pemeriksaan kesehatan atau konsultasi kesehatan mata gratis bagi masyarakat.
PPIP (Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan) di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat tahun 2011 telah menyentuh sekitar 120 desa. Tahun 2012 ini, program yang didanai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dengan pagu 250 juta rupiah tersebut, rencananya akan diterima 20 desa lain di Kabupaten Bandung. Anggota Komisi V DPR RI dari Partai Demokrat Roestanto Wahidi mengatakan, sejauh ini ia dan anggota komisi V DPR RI lain telah berhasil merealisasikan bantuan PPIP di 120 desa di Daerah Pemilihan II Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. “Bantuan tersebut sudah dirasakan masyarakat dalam bentuk perbaikan infrastruktur jalan desa, dan perbaikan rumah tidak layak huni,” ujarnya saat kunjungan kerja bersama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Desa Sangkanhurip, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Selasa (01 Mei 2012). Khusus untuk Kabupaten Bandung, kata Roestanto, program serupa akan diterima juga oleh 20 desa lain. Selain itu, Kabupaten Bandung juga akan mendapatkan bantuan dana bedah rumah untuk 120 kepala keluarga tidak mampu dari swadaya anggota Komisi V. Menurut Roestanto, bantuan bedah rumah akan diterima warga dalam kurun waktu 1 atau 2 bulan ke depan. Sambil menunggu, Roestanto juga akan mengusulkan bantuan tambahan untuk bedah rumah di Kabupaten Bandung dari program yang dimiliki pemerintah pusat melalui Kementerian Perumahan Rakyat. Kepala Desa Sangkanhurip, Aan Tirta Gandana, mengapresiasi hasil perjuangan Roestanto dan anggota Komisi V DPR RI lain yang telah mengarahkan bantuan PPIP ke desanya. “Di sini masyarakat sudah merasakan manfaat PPIP,” ujarnya. Dengan program PPIP tersebut, kata Aan, jalan desa di wilayahnya yang telah rusak parah, terutama Jln. Sindangsari yang selama ini belum tersentuh APBD Kabupaten Bandung yang memang lebih diprioritaskan untuk jalan kabupaten. Kini, jalan sepanjang 1 kilometer itu telah diperbaiki, sehingga aktivitas dan roda ekonomi masyarakat bisa berputar lebih cepat. *** Sumber: Pikiran-Rakyat
Warga masyarakat diimbau untuk segera membuat Akta Kelahiran bagi anak-anaknya. Hal itu disebabkan dispensasi pembuatan Akta Kelahiran akan habis pada akhir Desember 2011.Mulai 1 Januari 2012 bagi anak yang berusia di atas satu tahun dan belum memiliki Akta Kelahiran harus melalui sidang di pengadilan negeri. Dasar Hukum : Surat Edaran Mendagri No.472.11/5111/sr, Tanggal 28 Desember 2010 dan Peraturan Bupati Bandung Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Batas Waktu Pelaksanaan Program Dispensasi Pelayanan Program Dispensasi Pelayanan Pencatatan Kelahiran Dalam Masa Transisi Berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 sampai tanggal 31 Desember 2011. Persyaratan Pencatatan Kelahiran : Kutipan Akta Nikah (asli) dan foto kopi dilegalisir; Foto Kopi KTP dan KK orang tua, apabila sudah meninggal melampirkan Surat Keterangan Kematian dari Desa; Surat Keterangan Kelahiran Dari Bidan/Rumah Sakit/Desa; Foto Kopi KTP 2 (dua) orang saksi; Mengisi Surat permohonan (formulir F2.01) yang ditandatangani oleh pelapor dan Kepala Desa/Kelurahan diisi Nomor Register Desa/Kelurahan; Surat Kuasa, apabila pelapor menguasakan. Dispensasi pembuatan Akta Kelahiran ini akan berakhir pada akhir Desember 2011. Mulai 1 Januari 2012 bagi anak yang berusia di atas 1(satu) tahun dan belum memiliki Akta Kelahiran harus melalui sidang di pengadilan negeri.
Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) menetapkan lima titik batas wilayah di Kawasan Bandung Utara (KBU). Penetapan batas wilayah itu mencakup Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung. Penetapan batas dilakukan dengan disaksikan oleh perwakilan kepala daerah dari tiga wilayah tersebut di sekitar Taman Hutan Raya (Tahura) Juanda, kemarin.“Tujuan penetapan tapal batas ini agar ke depan kewenangan masingmasing wilayah menjadi jelas dan memiliki kekuatan hukum,” kata Surveyor Lapangan Bakosurtanal Ari Machori. Pemetaan wilayah dilakukan dengan sistem global positioning system (GPS). Hal ini karena pola lama yang menetapkan tapal batas berdasarkan unsur-unsur alam seperti sungai, puncak bukit,dan lainnya kerap berubah karena ada pergeseran. Namun dengan sistem modern melalui penggunaan GPS akan sangat jelas di mana letak perbatasan wilayah dan tidak akan berubah. Batas wilayah yang kemarin dipantau, yaitu dua titik yaitu di wilayah yang membatasi Kampung Sukaresmi, Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat; dan Kampung Dago Bengkok, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Juga batas wilayah antara Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat; dengan Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung; dan Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Dan tiga titik patok di bibir Sungai Cikapundung di dekat Tahura yang menjadi batas wilayah Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, KBB, dengan Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Camat Lembang Hendra Trismayadi mengungkapkan, penentuan batas daerah ini mengacu kepada Permendagri No 1 Tahun 2006 tentang Batas Daerah. Sumber: Seputar Indonesia
Sejumlah perwakilan kepala daerah dari Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung menentukan batas wilayah di Kawasan Bandung Utara (KBU), Selasa (22/11) di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Juanda. Penentuan batas antara tiga daerah yang dilakukan bersama dengan Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) itu bertujuan untuk penegasan batas daerah berdasarkan ketentuan hukum. Batas ketiga daerah di kawasan Bandung utara (KBU) ditentukan di lima titik. Dua titik di antaranya berupa tugu yang membatasi Kp. Sukaresmi, Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan Kp. Dago Bengkok, Kelurahan Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung serta Desa Mekarwangi Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang berbatasan dengan Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, dan Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Sementara tiga titik lainnya yang berupa patok dipasang di bibir Sungai Cikapundung di kawasan Tahura. Ketiga titik itu membatasi Desa Mekarwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat dengan Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung di sekitar Maribaya. Camat Lembang, Hendra Trismayadi mengatakan, dari lima batas daerah itu, dua batas di antaranya yang berupa tugu telah terpasang, sementara tiga batas berupa patok baru dipasang kemarin bersama dengan Bakosurtanal. Namun, menurut dia, pemasangan patok tersebut hanya memperjelas dan menambah data batas daerah dan tidak menambah batas baru. “Batas-batas ini sudah ada sejak lama. Namun, pemasangan patok di bibir Sungai Cikapundung ini dilakukan untuk memperjelas batas karena batas alam berupa sungai sewaktu-waktu bisa hilang,” katanya di Kantor Desa Mekarwangi, Lembang, kemarin. Hendra menuturkan, penentuan batas tersebut telah disepakati tiga perwakilan kepala daerah dengan penandatangan berita acara. Selanjutnya, kesepakatan itu akan ditindaklanjuti dengan pembuatan peta digital dengan menggunakan alat Global Positioning System (GPS). Peta tersebut nantinya akan menjadi panduan pemerintah daerah serta berbagai instansi untuk berbagai kebutuhan. Penentuan batas daerah, menurut Hendra, dilakukan berdasarkan Permendagri Nomor 1 Tahun 2006 tentang Batas Daerah. Selain untuk memenuhi ketentuan hukum, penentuan batas […]
Negara dan daerah mana pun, tidak terkecuali Jawa Barat, memerlukan suntikan dana investasi dalam mendongkrak pertumbuhan ekonominya. Dasar itu yang membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui Badan Koordinasi dan Promosi Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jabar terus melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak investasi di tatar Pasundan. Salah satu langkah yang dilakukan BKPPMD Jabar yaitu menggelar West Java International Exposition (WIJE) 2011 di Grand Royal Panghegar, Jalan Merdeka Bandung, 24-26 Oktober. Inti agenda itu mengundang sekitar 200 investor asal berbagai negara, seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, Cina, Jepang, Korea Selatan, Afrika Selatan, Malaysia, Vietnam, India, dan Singapura, untuk berinvestasi di Jabar. Secara total, nilai investasi yang ditawarkan Jabar kepada para investor itu bernilai Rp 20,9 triliun. Di antara kota dan kabupaten, kebutuhan investasi terbesar ditempati Kabupaten Bandung. Kepala Bagian Promosi BKPPMD Jabar, Yusuf Wibisana, mengatakan, secara keseluruhan, kebutuhan investasi di Kabupaten Bandung mencapai Rp 2,3 triliun. Proyeknya, kata dia, beragam. Misalnya, berupa infrastruktur. Investasi besar lainnya dibutuhkan Kabupaten Sukabumi. Nilai, sebutnya, sekitarRp 1,8 triliun. Selanjutnya, tambah Yusuf, Kota Bekasi, yang memerlukan dana investasi sejumlah Rp 1,2 triliun. Sementara kebutuhan investasi Kota Bandung, tuturnya, berada pada level ratusan miliar. Angka yang dibutuhkan Kota Kembang yaitu Rp 434 miliar. Peruntukannya, jelas dia, bagi rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang berlokasi di Gedebage. Sumber: Tribun Jabar