“Anggrek ini tidak bisa tumbuh di dalam pot atau tidak bisa dipindahkan, hanya tumbuh di pohon ini,” ujar Ganjar Mulyana (42) staff bagian Tata Usaha Tahura, di Tahura Bandung, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat, Senin (30 Juli 2018).
Anggrek berukuran sangat kecil ini ditemukan pada tahun 2010. Sedangkan pohon Meranti yang tumbuh di Tahura Djuanda Bandung sejak dari tahun 1965, pohon Meranti ini sudah hampir berusia 53 tahun.
Anggrek langka ini tumbuh hanya terdiri dari akar yang tidak lebih panjang dari dua centimeter dan bunga tidak lebih panjang dari dua milimeter yang juga sebagai alat reproduksi karena tidak memiliki daun.
Biasanya, anggrek terkecil di dunia ini hanya mekar selama tiga sampai empat minggu ketika intensitas sinar matahari tinggi.
“Anggrek ini biasanya tumbuh di bulan Maret hingga bulan Juli,” ujar Ganjar.
Spesies Anggrek yang sama terdapat juga di kebun Raya Cibodas, dan Cianjur. Anggrek ini juga tumbuh di beberapa negara di Asia, Afrika dan Australia, namun dengan spesies yang berbeda-beda. [Tri/SPA]