7 Desa Terunik di Dunia

Berikut ini Tujuh Desa Terunik di Dunia berdasarkan informasi yang bertebaran di media online:

1. Desa dengan Penduduk hanya 1 Orang

Adalah seorang pria bernama Don Sammons (usia 60 tahunan) yang sudah terbiasa tinggal sendirian. Di rumah? Tidak! Dia tinggal di sebuah desa aneh yang hanya berpenduduk 1 orang, yaitu dirinya.

Desa Buford terletak di Wyoming, Colorado, daerah perbukitan dengan suhu rendah terlebih dimusim dingin. Desa ini telah ditinggalkan oleh seluruh penghuninya yg memilih untuk tinggal di tempat lain untuk mencari penghidupan yg lebih baik karena merasa wilayah ini tidak akan bisa berkembang.

Namun tidak demikian dengan kakek Sammons yang keukeuh untuk tetap tinggal di sana walaupun seorang diri. Sammons meninggalkan Los Aangeles pada tahun 1980 bersama istri dan anaknya dan memilih menetap di Desa Buford yg ketika itu masih dihuni oleh sekitar 2.000 orang pekerja rel kereta api.

Ketika istrinya meninggal 15 tahunan lalu, kemudian anaknya yang kini berusia 26 tahunan pun memilih untuk pindah ke kota Colorado. Sammons mengelola sendiri sebuah pom bensin kecil dan sebuah toko untuk melayani mereka yang mampir dalam perjalanan lintas negara. “Dalam sehari toko saya bisa dikunjungi 1000 orang di musim panas, namun menurun hingga 100 orang saja di musim dingin,” kata Sammons yg mengklaim dirinya sebagai raja di Desa Buford.

2. Desa dengan 100 Kembar Identik

Tak heran jika guru di sekolah itu mendapat tugas tambahan untuk menghapal muridnya satu per satu. Kedua puluh pasang anak kembar itu berjenis kelamin sama dan merupakan kembar identik. Para guru kerap salah saat menyapa nama mereka. Apalagi setiap pasang anak kembar hanya dibedakan dengan belahan rambut.

Salah satu pasangan kembar mengatakan, tanda lahir di leher merupakan salah satu pembeda mereka. Selebihnya mereka nyaris sama. Warga Desa Kodinji yang mayoritas muslim juga mengatakan, keberadaan anak kembar di desa itu bukan hal yang aneh. Mereka mengangapnya sebagai hal istimewa yang dianugerahkan Sang Pencipta.

Kebanyakan anak kembar juga lahir di rumah sakit yang sama. Menurut gynaecologist rumah sakit setempat, selama 10 tahunan ia bekerja tercatat ada 100 hingga 150 kembar. Lima atau enam di antaranya kembar tiga. Kenyataan itu melahirkan misteri yang mengundang untuk diteliti lebih lanjut. 

3. Desa dengan penduduk keterbelakangan mental

Sebanyak 445 warga di tiga desa yakni Desa Patihan, Pandak, dan Sidoharjo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mengalami keterbelakangan mental atau idiot. Kondisi ini diyakini sudah terjadi sejak 1970-an. Tiga desa tersebut bersebelahan hanya dipisahkan oleh gugusan perbukitan Rajekwesi. Desa Sidoharjo berada di lereng sebelah utara, Desa Karang Patihan di lereng timur, sementara Desa Pandak berada di sebelah tenggara.

Namun jarak antar desa mencapai puluhan kilometer dipisahkan hutan dan perbukitan kapur. Kepala Desa Karang Patihan, Daud Cahyono menuturkan, sejak kemarau menerjang, kondisi desa di sekitar perbukitan menjadi tandus dan berkapur. Tak sedikit warga yang kekurangan gizi, kekurangan iodium, sehingga menyebabkan kebodohan.

Kepala seksi gizi dinas kesehatan kabupaten ponorogo iman sukmanto membenarkan hal tsb. Menurut dia, salah satu penyebab keterbelakangan mental ratusan warga adalah kekurangan iodium yg banyak terdapat pada garam/kecap.

4. Desa Kepiting

Sebuah perkampungan yang warganya mengalami kelainan fisik ditemukan di Dusun Ulutaue, Desa Mario, Kecamatan Mare, Bone, Sulawesi Selatan. Di sana, puluhan penduduknya menderita kelainan di jari kaki dan tangan. Mulai dari lanjut usia hingga bawah lima tahun, jari-jari mereka terbelah menjadi dua hingga mirip capit kepiting.

Di Dusun Ulutaue, baik anak-anak maupun dewasa memiliki jari terbelah dua dan terkadang hanya memiliki tiga ruas jari. Alhasil, jika difungsikan, jari mereka mirip dengan kepiting.

Fenomena tersebut mereka anggap sebagai kutukan bagi mereka yang berasal dari garis keturunan yang sama. Akibat keanehan pada jari-jari mereka, sebagian warga kampung lain ada yang merasa jijik bergaul dengan mereka. Tak hanya itu, perkampungan mereka pun diberi sebutan “kampung manusia kepiting” oleh warga setempat.

5. Desa berpenduduk poligami

Dalam hukum Amerika, berpoligami adalah kejahatan. Akan tetapi, bagi 1.200 warga Centennial Park, kampung kecil di Colorado Arizona, berpoligami menjadi impian. Bahkan para gadis justru ingin berbagi suami saat menikah kelak.

Mungkin ada yang bersikap moderat di tengah kontroversi soal poligami, bahwa orang berpoligami merupakan pilihan dan kesepakatan. Bahkan di Amerika yang menegaskan bahwa poligami adalah kejahatan, praktik rumah tangga dengan dua atau beberapa cinta ternyata tetap ada.

Sekitar 1.200 penduduk Centennial Park, kampung kecil di dekat Colorado, menunjukkan bahwa mereka berpoligami juga dengan alasan sendiri. Berbeda dengan mayoritas warga Amerika, mereka menyebut komunitasnya All-American Families (Keluarga Amerika Seluruhnya), dalam arti sebenarnya.

Seperti Ariel Hammon, 32 tahunan, yang menikahi Helen, 30 tahunan, yang memberinya tujuh orang anak, kemudian menikahi Lisa, 20 tahunan, yang memberinya dua anak. Bagi Ariel dan dua istrinya berpoligami berarti menambah tenaga kerja untuk membangun rumah-rumah baru. “Warga di Centennial Park pernah membangun rumah baru di dekat rumah induk hanya dalam waktu dua hari. Itu karena banyak anak, banyak sukarelawan,” kata Ariel kepada ABCNews.

Cemburu karena cinta berbagi? “Kami tidak pernah memikirkannya, justru ini yang saya impikan sejak dahulu,” kata Helen, yang bekas siswa Ariel seperti halnya Lisa.

“Saya tidak masalah Ariel sudah menikah, itu saya anggap bonus,” tambah Lisa.

Beberapa penduduk yang ditanya soal seks, mengaku risih. Menurut mereka, para remaja tetap menjaga keperawanan dan dilarang berciuman sebelum menikah. Dan di tengah tergerusnya moralitas akibat merebaknya seks bebas di as, centennial park cenderung tertutup dan curiga dengan orang asing. “karena agama melarang (seks sebelum menikah),” kata seorang penduduk.

Seorang remaja putri, michelle misalnya berharap suatu hari keperawanan akan memberinya orang yang tepat. “tak masalah apakah calon suami saya punya enam istri. Laki2 bukan milik kami, kami juga tdk bisa menguasainya. Sebanyak apa pun istri yang diinginkannya, tak masalah selama itu kehendak tuhan,” kata michelle.
Ariel juga menilai program big love di televise hbo yg menggambarkan intrik, kecemburuan dan saling menjatuhkan antara para istri, bukannya kenyataan sebenarnya. Ariel menilai yg terpenting adalah menjaga keutuhan rumah tangga dan mengasuh anak-anak sehingga seks bukan prioritas. “untuk seks, harus mencuri waktu karena banyak anak di rumah. Tetapi seks adalah ekspresi cinta, banyak cinta di tempat ini,” kata ariel.

6. Desa yang penduduknya hidup tanpa air bersih

Lebih dari 40 tahunan warga Pedukuhan Wangon, Desa Kubangsari, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, hidup tanpa air bersih. Mereka merasa hidup tak layak di negera merdeka. Desa yang berpenduduk lebih dari 2.255 jiwa ini hidup tanpa air bersih. Air bersih bagaikan barang langka yang sulit didapat. Sementara pemerintah daerah seolah menutup mata terhadap kesulitan warganya itu.

Konon katanya, desa ini kena kutukan karena ada seorang nenek nenek yang meminta air minum ke warga desa tapi tidak ada yang memberi.

7. Desa Tanpa Kasur

Dusun Kasuran adalah salah satu dusun yang yang ada di Desa Margodadi Kecamatan Sayegan, Sleman. Sepintas memang tidak berbeda dengan dusun yang lain. Akan tetapi, satu hal yang membedakan adalah mayoritas penduduknya tidak tidur di atas kasur.

Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun sejak jaman nenek moyang dan tidak hanya ditaati oleh orang-orang yang sudah sepuh, namun juga orang-orang muda dan anak-anak. Meyoritas warga desa, tidur hanya beralaskan tikar atau dipan yang tidak ada kasurnya.

Kebiasaan ini tentunya bukan tanpa alasan. Aturan agar masyarakat desa tidak tidur di atas kasur merupakan perintah dari Sunan Kalijaga. Dusun ini dulunya memang pernah disinggahi Sunan Kalijaga ketika melakukan perjalanan untuk menyebarkan agama Islam. Sunan Kalijaga berjalan dari Godean menuju arah utara, antara lain melewati Dusun Grogol dan Tuksibeduk. Sampai di Kasuran sekitar pukul 13.00-14.00 Sunan Kalijaga merasa sangat lelah. Kemudian dia meminta salah satu warga agar menggelarkan kasur untuk istirahat.

Ketika akan melanjutkan perjalanan, Sunan Kalijaga berpesan agar warga jangan sekali-kali tidur di atas kasur. Pesan tersebut masih dilaksanakan sampai sekarang, bukan hanya buat penduduk asli tapi juga buat penduduk baru.

Selanjutnya bagaimana kalau dilanggar? Menurut pengakuan penduduk setempat biasanya akan terjadi hal-hal yang aneh. Seperti yang terjadi pada 11 orang mahasiswa yang sedang melaksanakan KKN di daerah ini, sebelumnya mereka sudah diberitahu tentang peraturan tak tertulis yang dipercaya masyarakat desa, tapi tidak tahu apakah mereka benar-benar percaya atau hanya manggut-manggut tapi dalam hati menolak. Alhasil menjelang tengah malam 4 orang mahasiswa teriak-teriak histeris, teman-temannya mengira 4 orang ini masuk angin, setelah dipanggilkan dokter kondisi mereka tetap sama, setelah dipanggilkan sesepuh barulah mereka bisa tenang.

Tinggalkan sebuah komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Enable Notifications OK No thanks