Kemana perginya mainanku … Mobil-mobilan dari kulit jeruk … Kuda-kudaan dari pelepah pisang .. Entah kemana perginya …. Kegelisahan Iwan Fals dalam tembang berjudul Lagu Enam di atas adalah kerisauan banyak orang. Kegalauan yang muncul lantaran potret masa kecil mereka tidak lagi mudah dijumpai pada masa sekarang. Kini sulit menemukan permainan atau tempat bermain anak-anak. Terlebih di kota-kota besar, sebab taman kota atau tanah lapang telah berubah fungsi atas nama pembangunan. Anak-anak saat ini telah terbiasa asyik sendiri. Kebersamaan yang lahir begitu semu, sebab keriangan dan segala jenis keceriaan khas para bocah telah tersekat layar-layar monitor dalam permainan online. Jangan bermimpi melihat mereka larut dalam permainan tradisional. Jangan takjub pula menyaksikan mereka kuat berjam-jam duduk di warung internet atau kedai playstation yang menjamur di berbagi pusat pertokoan dan perumahan. Bagi Komunitas Sahabat Kota, ketekunan anak dalam dunia online amat beresiko kejiwaan. Tak sedikit yang depresi lantaran tak adanya tempat bermain yang aman dan nyaman.  *** Bersambung ke bagian 2 .
Tagar: sahabat kota
Komunitas pemerhati dan penggerak tumbuh kembang anak-anak dalam konteks lingkungan kota, Sahabat Kota menggelar program liburan “Riung Gunung†2-7 Juli 2013. Program liburan “Riung Gunung†mengajak anak-anak untuk menyelami kota beserta cerita di dalamnya; lalu mewujudkan ide kota mereka dalam bentuk karya instalasi. “Gagasan anak-anak, sebagai generasi penerus bangsa seringkali masih kurang didengar, padahal mereka adalah pelaku pembangunan masa depan, kami mengajar mereka membuat perencanaan Kota Idaman Bandung tahun 2035,” kata Koordinator Sahabat Kota Kandi Sekarwulan di Bandung, Kamis (4 Juli 2013). Menurut Kandi, perlu ada implementasi untuk menampilkan suara warga kota yang dalam perencanaan kota masih jarang bagi anak-anak. “Generasi kita 20-30 tahun kedepan itu anak-anak. Dan mereka harus mengenal, siap dan sadar untuk menjadi agen perubahan bagi kotanya,” kata Kandi. Kandi menambahkan, hal tersebut akan mereka implementasikan dengan kegiatan liburan enam hari yang dirancang oleh Sahabat Kota mulai 2-7 Juli 2013. Kegiatan itu diselenggarakan Sahabat Kota, bekerja sama dengan Selasar Sunaryo Art Space dan BCCF (Bandung Creative City Forum) meliputi kegiatan jelajah dan workshop yang diakhiri dengan pertunjukan dan pameran miniatur Kota Bandung impian anak. “Nanti anak-anak akan diajak untuk menjelajahi sudut-sudut kota dan mencatat peristiwa di baliknya untuk menanamkan kepekaan mereka terhadap isu perkotaan,” ucap Kandi. Selain itu kita akan mengajak anak-anak untuk bermimpi dan membuat visi tentang kotanya untuk dibuat menjadi sebuah miniatur kota. Kami akan mengajak anak-anak untuk bermimpi dan membuat visi yang kemudian direalisasikan dalam miniatur kota impian mereka di tahun 2035. Kandi menjelaskan, anak-anak akan mempersentasikan kotanya dan mereka diproyeksikan sebagai para pemimpin bagi kotanya dalam pameran. Sebelumnya anak-anak tersebut akan menginap di Desa Wisata Ciburial untuk memperkenalkan kehidupan di desa yang masih alami. Kegiatan yang bertajuk Riung Gunung : Mari Reka Kota, Kota Impian Anak-anak tersebut merupakan salah satu program yang dapat mengisi liburan dengan berbagai kegiatan seru yang edukatif. Kandi berharap […]