Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG), terutama dalam upaya mengatasi persoalan sehari-hari di perdesaan sangat besar manfaatnya . Akan tetapi, penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) bisa terwujud jika warga masyarakat mampu kreatif membuatnya. “Saya menilai kreativitas warga Kabupaten Bandung dalam inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) terus bermunculan. Meski terbilang sederhana, alat TTG sangat bermanfaat dan cocok jika digunakan di lingkungan pedesaan,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bandung, H.Dadan Rochandi, di ruang kerjanya, Rabu (10 Oktober 2012). Keberadaan Teknologi Tepat Guna (TTG), kata Dadan, bukan karena canggihnya alat tersebut, tapi lebih kepada ketepatan penggunaan alat tersebut, biar pun canggih kalau tidak bisa dimanfaatkan di lingkungan perkampungan, ya percuma. “Untuk menampung kreativitas masyarakat dalam inovasi TTG, Pemerintah Kabupaten Bandung sejak beberapa waktu lalu telah menyediakan lembaga,” katanya. Posyantek telah berdiri di tiap-tiap kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung. Masyarakat, menurut Dadan Rohandi, bisa berkunjung ke Posyantek untuk mendapatkan informasi mengenai Teknologi Tepat Guna (TTG). “Langkah lain yang bakal ditempuh Pemkab Bandung dalam TTG, berupa pengurusan perlindungan hak cipta. Hal ini dianggap penting, karena alat TTG yang sederhana ini bisa saja ditiru oleh pihak lain. Kita harus menghargai terhadap karya seseorang, bagaimanapun sederhananya karya tersebut,” katanya.[pr]
Tagar: perdesaan
Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Dispopar) Kab. Bandung berencana mengembangkan wisata perdesaan di Kec. Rancabali, Ciwidey, Pangalengan, dan Pasirjambu. Desa-desa di daerah tersebut memiliki potensi di sektor pertanian, industri kerajinan, kesenian, budaya, dan potensi lainnya. Ketika wisata mulai berkembang, sektor perdagangan, hotel, dan restoran juga akan ikut berkembang, kata Kepala Dispopar Kab. Bandung, Diar Irwana, Jumat (19/3). Desa-desa wisata yang akan dikembangkan adalah Desa Alamendah dan Desa Patengan (Rancabali), Desa Sugihmukti dan Desa Cukanggenteng (Pasirjambu), Desa Panundaan dan Desa Lebakmuncang (Ciwidey), dan Desa Lamajang (Pangalengan). Desa-desa itu memililki potensi alam, budaya, kerajinan khas, agrowisata, dan peternakan.
Urgensi Pembangunan Perdesaan dalam Perencanaan Pembangunan. Memandang desa sebagai basis potensial kegiatan ekonomi haruslah menjadi paradigma baru dalam program pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Perubahan kondisi internal dan ekternal yang terjadi menuntut kebijakan yang tepat dan matang dari para pembuat kebijakan dalam upaya pengembangkan potensi wilayah pedesaan.
Desa dan Upaya Penguatan Desa. Desa bukanlah istilah yang tepat untuk menggambarkan kompleksitas perencanaan wilayah. Desa hanyalah suatu unit kecil dalam perdesaan. Namun unit kecil inilah yang menyusun Indonesia menjadi sebuah negara yang begini luas dan besar. Dan memang tak bisa dipungkiri, jumlah desa lebih banyak ketimbang kota. Atas dasar inilah, desa menjadi penting dan tidak bisa dikesampingkan dalam perencanaan dan pengembangan daerah bahkan nasional. Beberapa pengertian mengenai desa: