KAPELA (Kader Peduli Lanjut Usia) dalam kegiatan senyum, sapa dan salam lanjut usia. Mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalam peningkatan kualitas hidup manusia terutama lanjut usia. Melihat kondisi saat ini lanjut usia yang ada di Desa Ciburial mengalami permasalahan lanjut usia terlantar berjumlah 80 jiwa yang tersebar di 9 RW dan 24 RT dari 20 kakek dan 60 nenek. Permasalahan yang di hadapi : Identitas bagi lanjut usia yang tidak memiliki Kartu Keluarga, Akte dan KTP maupun buku nikah; Kurang kepedulian dalam memahami kondisi lanjut usia dari keluarga terdekatnya dan juga lingkungan masyarakat; Aksesibilitas pelayanan kesehatan dan keperawatan yang terbatas. Tujuan Umum : Menumbuhkan rasa kebersamaan; Optimalisasi peran kader dalam kegiatan POSBINDU; Meningkatkan kualitas hidup manusia; Terpenuhinya kebutuhan dasar bagi lanjut usia; Terbangunnya kepedulian antar generasi; Melindungi warganya dari berbagai resiko sosial dan ekonomi yang dirasakan. Rangkaian Kegiatan dalam Kader Peduli Lanjut Usia diantaranya : Meningkatkan pemahaman keluarga dan lingkungan terdekat lanjut usia dalam memahami kondisi lanjut usia dengan melaksanakan penyuluhan tentang memahami lanjut usia, penyakit yang dihadapi lanjut usia, dan keperawatan yang baik oleh pihak Puskesmas (DR. Kemara Nisita Putri dan Rini Resmini Amd.Keb) dan Dinas Sosial Kabupaten Bandung (Dra. Nurani Kusnadi, M.Si); Meningkatkan kepedulian lingkungan masyarakat (dunia usaha, pemerintah dan lembaga swasta) kepada lanjut usia dengan membantu dalam optimalisasi kegiatan posbindu baik dukungan materil dan non materil. Pemberian bantuan kebutuhan dasar (sembako) untuk lanjut usia berjumlah 80 paket dari pihak Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan inisiatif dari kader dan mahasiswa dalam membuat pengajuan dalam memperhatikan lanjut usia yang ada di Desa Ciburial. Waktu Pelaksanaan: Tanggal : 30 Maret 2017 (Peningkatan Pemahaman Keluarga dan Lingkungan Terdekat Lansia dalam Memahami Kondisi Lanjut Usia) “Penyuluhan tentang memahami Lanjut Usia” ; Tanggal : 8 April 2017 Pemberian Bantuan kebutuhan dasar (sembako) untuk lanjut usia berjumlah 80 paket dari pihak Badan Amil Zakat […]
Tagar: kader
Perempuan ini adalah kader PKK terbaik se-Indonesia tahun 2011. Ya, Prapti Suparmi, 67, pada 31 Mei lalu meraih penghargaan Adhi Bhakti Utama, penghargaan prestisius yang diberikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK ke-39 di Pontianak. Ditemui di kediamannya, Selasa (14/6/2011), Eyang Prapti tampak sederhana. Pembawaannya yang keibuan terpancar dari tutur katanya yang lembut tapi pasti. “Saya tak menyangka bisa menyandang penghargaan ini, mengalahkan kandidat dari seluruh Indonesia. Ini benar-benar kado terindah untuk saya,” tutur perempuan kelahiran Ambon, 6 Juni 1944 ini Diungkapkan Prapti, dirinya aktif menjadi kader PKK sejak 35 tahun lalu. Perjuangan yang dilaluinya pun tidak mudah karena ia harus memulai dari bawah. “Dari PKK tingkat RT sampai kini di tingkat kota, saya berusaha mencurahkan apa yang saya punya. Rasa pengabdian ini terinspirasi dari ayah saya yang mantan pejuang kemerdekaan,” ujar anggota Pokja I PKK Kota itu. Menurut perempuan yang pernah meraih penghargaan karyawan Pemkot terbaik tahun 1998 ini, setiap orang wajib berjuang mengisi kemerdekaan di bidangnya masing-masing. “Tak harus memanggul senjata, perjuangan bisa diwujudkan dengan berbagai cara. Yang penting tetap semeleh, dinikmati dan tidak ngoyo,” urai perempuan bercucu empat ini. Ibu dari Dian Kurniadi dan Dyah Ari Wulandari ini pun tak lelah menggali ilmu walaupun usianya tak lagi muda. Sejak kecil, imbuhnya, ia gemar sekali membaca. “Sampai sekarang pun masih seperti itu. Semua jenis buku saya lahap untuk pengetahuan,” kata Prapti seraya bertutur pernah tergabung dengan organisasi Pemuda Marhaenis gemblengan Bung Karno. Di samping predikat Kader Terbaik PKK se-Indonesia, istri dari Soekantara ini pun memiliki prestasi yang bisa dibilang sensasional. Mantan pegawai BKKBN ini menjadi ketua RW perempuan pertama dan terlama di Kota Solo. “Saya menjadi ketua RW selama tujuh periode, tepatnya tahun 1986 hingga Maret 2011 kemarin. Sebenarnya masih dicalonkan, tapi saya pikir sudah cukup. Gilirannya anak muda berkarya,” ucapnya sambil […]
Riung Mungpulung Kader Pos PAUD se Jawa Barat merupakan salah satu program tahunan Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat. Tujuan kegiatan tersebut antara lain untuk menyamakan persepsi dalam penyelenggaraan PAUD. Setiap kabupaten/kota di Jawa Barat mengirimkan utusan masing-masing 5 kader Pos PAUD dan 7 kader PKK. Para peserta diberi materi untuk menambah wawasan sehingga dapat meningkatkan pelayanannya dalam penyelenggaraan PAUD di daerahnya masing-masing. Perbaiki Standar Layanan Minimal Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat, Hj.Netty Prasetyani Heryawan mengungkapkan, saat ini masih terjadi banyak kesenjangan di antara pelaksanaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Formal seperti Taman Kanak-Kanak dengan pelaksanaan PAUD Non-Formal yang diselenggarakan oleh masyarakat. “Untuk menghilangkan kesenjangan tersebut, diharapkan Direktorat Jenderal PAUD dengan Direktorat Jenderal Taman Kanak-Kanak (TK), bisa dilebur menjadi satu direktorat jenderal saja, misalnya menjadi Diraktorat Jenderal PAUD. Dengan demikian kesenjangan akan tereliminasi,” kata Hj. Netty pada acara Riung Mungpulung Kader Pos PAUD se Jawa Barat di Kampus II Universitas Islam Bandung (Unisba), Desa Ciburial Kecamatan Cimenyan Bandung, Senin (18 Juli 2011). Netty juga mengharapkan, kegiatan Riung Mungpulung yang diikuti kader Pos PAUD dan kader PKK kabupaten/kota se Jawa Barat itu, bisa lebih mendekatkan jarak di antara PAUD formal dan non formal. Selain itu, diharapkan bisa memperbaiki standar layanan minimal penyelenggaraan PAUD di masyarakat. Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Netty Prasetiyani Heryawan, mengungkapkan pertemuan “Riung Mungpulung” tahunan kader Pos PAUD se Jawa Barat diharapkan semakin meningkatkan kualitas kader. Selain itu, dengan temu kader menjadi ajang pertukaran informasi dan saling memberikan masukan yang berharga bagi peningkatan pelayanan Pos PAUD. “Saya harapkan para kader terus meningkatkan pelayanan sehingga kualitas pendidikan anak usia dini dapat terus berkembang,” ungkapnya. Pendidikan Anak Usia Dini Sangat Strategis Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan pendidikan bagi anak usia dini sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan. Menurutnya suasana di rumah memberikan […]