Berdasarkan pemberitaan di media massa terkait Sesar Lembang saat ini, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung menyampaikan informasi terkait Kegempaan Sesar Lembang sebagai berikut: Sesar Lembang merupakan sesar aktif yang panjangnya sekitar 25-29 KM, memanjang dari Padalarang melewati Kota Lembang hingga ke Gunung Manglayang, yang terbagi menjadi 3 segmen. Berdasarkan kajian paleoseismik Sesar Lembang pernah mengalami pelepasan energi (gempa bumi) tahun 1600. Secara perumusan empiris dengan panjang sesar 29 KM, jika bergerak bersama-sama akan menimbulkan kekuatan gempa sekitar 6.8-6.9 Mw. Terakhir aktivitas gempa bumi yang terekam oleh seismograf BMKG terjadi pada tahun 2010-2012 sebanyak 14 kejadian gempa bumi, dan hanya ada 1 kali gempa bumi yang dirasakan yaitu 28 Agustus 2011 yang dirasakan di wilayah Jambudipa Kuril. Dari Tahun 2012 hingga saat ini belum ada aktvitas gempa bumi dan Sesar Lembang. Sampai saat ini gempa bumi belum bisa diprediksi, sehingga kalau ada pihak yang menyatakan bahwa tahun 2021 Sesar Lembang akan melepaskan energi yang dikumpulkannya sejak 2012-hingga sekarang adalah informasi tidak benar (Hoax). Potensi Kegempaan Sesar Lembang ada, hanya kapan waktunya, berapa besar magnitudonya, belum bisa diprediksi. Potensi kekuatan gempa bumi maksimumnya 6.8-6.9 Mw, tapi bisa saja energi yang direlease hanya 40%-nya atau 50% dan energi maksimun. Sumber: Press Release BMKG Bandung terkait Kegempaan Sesar Lembang (Bandung, 25 Januari 2021)