Tingkat pelayanan air bersih di wilayah Kab. Bandung masih rendah. Pelayanan air bersih di Kab. Bandung baru mencapai 9,41 persen. United State Agency for International Development (USAID), yang merupakan lembaga donor luar negeri, ikut membantu peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat Kab. Bandung. Dirut PDAM Tirta Raharja, Ruddy Kusmayadie mengatakan, jumlah sambungan langganan (SL) PDAM di Kab. Bandung hingga akhir tahun 2012 baru mencapai 66.407 SL. Jumlah tersebut, mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 lalu yang mencapai 60.529 SL. “Jika kita persentasekan, baru mencapai 9,41 % atau sekitar 314.396 warga dari jumlah keseluruhan penduduk Kabupaten Bandung yang mencapai 3,3 juta jiwa,” ujarnya, Kamis (4/4). Ruddy menargetkan, hingga tahun 2015, layanan air bersih kepada masyarakat bisa mencapai 68,87 % atau 2.490.820 jiwa. Dengan asumsi, jumlah warga Kabupaten Bandung tahun 2015 sebanyak 3,6 juta jiwa. Ruddy yakin, karena program pelayanan air bersih banyak dibantu oleh pihak lain. “Saya optimis target tersebut bisa tercapai, mengingat bantuan untuk program tersebut datang dari berbagai pihak, mulai dari Dinas Permukiman Tata Ruang dan Kebersihan, lembaga donor luar negeri, maupun pihak lain,” katanya. Program pengembangan layanan air bersih di Kab. Bandung, mendapatkan bantuan dari USAID. Program yang diberikan oleh USAID adalah Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH). Kab. Bandung terpilih sebagai salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memperoleh bantuan IUWASH. Menurut Chief of Party IUWASH, Louis O’brian mengatakan, Pemkab Bandung dianggap mampu memperlihatkan kinerja yang baik dalam peningkatan layanan air bersih dan sanitasi. Program yang dilaksanakan oleh Kab. Bandung memiliki kesamaan dengan IUWASH. “Kabupaten Bandung memiliki program Sabilulungan Raksa Desa yang menyangkut air bersih dan lingkungan sekitar. Hal ini sangat cocok dengan program yang diemban oleh IUWASH,” ujarnya. Dukungan yang diberikan oleh IUWASH menurut Louis O’brian, berupa bantuan teknis dan hibah skala kecil bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), perguruan tinggi, dan kelompok masyarakat lainnya. Program tersebut […]
Tagar: air
Aliran air Sungai Citarum yang menjadi sumber pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling hingga saat ini kualitasnya semakin menurun. Bahkan, kandungan gas ammonium dari air sungai yang tercemar itu telah berdampak pada kerusakan komponen dan peralatan pengoperasian PLTA Saguling. “Ini satu problematika berat yang dialami Saguling. Efeknya ada dan gas ini dapat menyebabkan korosi. Logam yang dicelup air tercemar tersebut akan mempengaruhi usia dari peralatan,” ungkap Direktur Produksi PT Indonesia Power Mustiko Bawono, seusai acara Ulang Tahun ke-16 PT Indonesia Power, di PLTA Saguling, Kabupaten Bandung Barat, Senin (3/10). Adapun dengan mengaplikasi desain koefisien keamanan logam yang cukup tinggi sejak awal, ia menambahkan, dampak yang ditimbulkan belum mencapai kondisi yang mengkhawatirkan. Akan tetapi, kerusakan itu sedikitnya akan berpengaruh pada percepatan berkurangnya usia peralatan operasional PLTA yang mulai dibangun sejak 1986 itu. Pencemaran air sungai yang dihasilkan dari industri ataupun permukiman yang ada di Bandung Raya itu terindikasi dengan bau gas yang menyengat di kawasan PLTA Saguling. Meski begitu, pihaknya mengaku sudah berusaha berkoordinasi dengan pemda terkait dan masyarakat sekitar untuk sadar menjaga kuaitas air Sungai Citarum. Sementara itu, pada musim kemarau ini kondisi debit air Waduk Saguling juga semakin berkurang. Ketinggian air waduk saat ini mencapai 631 meter di atas permukaan laut (mdpl). “Ketinggian saat ini berada di antara ketinggian normal waduk, sekitar 643 meter di atas muka air laut, dan ketinggian minimal 623 meter,” ujarnya. Hal itu berdampak pula pada penurunan debit air. Pada kondisi normal, debit air Waduk Saguling yang mampu tersedia sebanyak 126 meter kubik per detik, saat ini hanya tersedia kurang dari 30 meter kubik per detik. “Pengertian kritis itu kalau permukaan air di bawah minimum water level yang diijinkan untuk beroperasi. Tetapi saat ini kami masih bisa mengoperasikan dengan melakukan pola operasi untuk mendukung beban puncak saja. Sementara ini kami masih bisa menjaga pasokan […]