Pada peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober 2011, Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) akan melakukan jalan santai bersama masyarakat sambil membawa aneka macam jenis batik khas Jabar di area Dago Car Free Day. Pada acara itu juga akan dimeriahkan aksi freeze flash mob pamer batik. Aksi jalan santai itu akan dimulai pukul 07.00 WIB di kediaman Wagub Jabar Dede Yusuf, Jalan Dago 148. Tak hanya itu, besok juga akan dilaunching ‘Balarea Batik Jabar’ sebagai forum pecinta batik di Jabar. Selain itu akan ada kegiatan belajar membatik dan melukis batik bagi anak-anak dan orang dewasa. Menurut Ketua YBJB Sendy Yusuf batik merupakan potensi bangsa yang luar biasa. Program trisula Batik Jabar yang dicanangkan tahun lalu akan tetap dilanjutkan. Ketiga bagian trisula adalah 1. Program dana bergulir bagi pengrajin, 2. pengolahan limbah cair, dan 3. kegiatan kampanye batik Jabar kepada masyarakat. “Semua kegiatan itu sudah kita lakukan dan akan terus dilakukan ke depannya,” ujar Sendy. Sumber : Detik Bandung
Ketegori: Komunitas
Pemuda dunia menyerukan deklarasi perdamaian di monumen gong perdamaian dunia, di Ambon, Maluku, Sabtu (1/10/2011) malam. Deklarasi yang berisi lima poin seruan itu merupakan hasil kesepakatan pemuda Indonesia dan sejumlah negara yang menghadiri Forum Pemuda Dunia di Ambon, hari ini. Kelima poin seruan itu adalah: 1. Mengecam keras segala bentuk kekerasan dan kesewenang-wenangan yang terjadi di seluruh dunia 2. Menyerukan penghapusan segala bentuk diskriminasi yang terkait suku, agama, dan ras 3. Menyerukan untuk saling menghargai, menghormati, dan menyebarkan budaya dalam semua aspek kehidupan dalam mencegah dan menyelesaikan kekerasan dan konflik. 4. Menyerukan kepada pemerintah dan seluruh pemimpin dunia untuk serius dalam mencegah dan menyelesaikan segala bent uk kekerasan dan konflik melalui pendekatan keadilan, pendidikan, dan kesejahteraan dengan tetap memperhatikan kearifan lokal setiap bangsa. 5. Berkomitmen untuk terlibat aktif menjadi pelopor dan pelaku dalam mewujudkan dunia yang penuh dengan damai, harmonis, dan cinta. Deklarasi perdamaian dunia ini dibacakan oleh Wakil Presiden World Assembly of Youth yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia Ahmad Doli Kurnia. Ahmad membacakannya di depan gong perdamaian dunia didampingi utusan pemuda dari enam negara yang hadir dalam Forum Pemuda Dunia di Ambon, yaitu Belanda, Rusia, Nigeria, Somalia, Pakistan, dan Timor Leste. Setelah pembacaan, peserta Forum Pemuda Dunia bersama perwakilan Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kota Ambon melepas sejumlah burung merpati. Acara pembacaan deklarasi dan pelepasan burung merpati yang dilakukan bersamaan dengan penutupan Festiva l Teluk Ambon tersebut, disaksikan oleh ratusan warga Ambon.*** Sumber: Kompas
Deklarasi Bandung yang dihasilkan dari Tunza International Children and Youth Conference 2011 mendesak agar pembangunan di belahan bumi harus berwawasan lingkungan dan ramah lingkungan. Hal ini dilatarbelakangi keadaan bumi yang sudah sangat mengkhawatirkan dan meminta perubahan ke arah lebih baik. Hal itu merupakan gagasan yang dituangkan dalam “Bandung Declaration” yang dibacakan di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (1/10) sebagai pernyataan sikap generasi muda terhadap kelestarian lingkungan. Para peserta yang rata-rata berusia remaja itu menyuarakan dan berharap kepada para pemimpin di seluruh dunia agar membuat kebijakan Green Economy demi kelangsungan hidup manusia. Deklarasi sikap kepedulian lingkungan itu merupakan hasil kesepakatan dari para peserta konferensi selama mereka mengikuti perhelatan internasional tentang lingkungan hidup di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Instritut Teknologi Bandung (ITB), yang dimulai sejak Selasa hingga Jumat, (27-30/9). Setelah melalui perdebatan panjang selama mengikuti konferensi, para delegasi dari berbagai negara itu memutuskan lima poin rekomendasi yang akan disampaikan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi yang akan digelar di Brazil, tepatnya di Rio de Janeiro yang dikenal Rio+20 pada tahun depan. Deklarasi itu dibacakan oleh Gracia Paramitha (Indonesia) dan Jamali (Bermuda). Kelima rekomendasi tersebut yakni, pertama, melobi pemerintah masing-masing untuk menjadikan KTT Bumi Rio +20 sebagai prioritas utama. Kedua, menerapkan gaya hidup yang lebih berkelanjutan dan mengurangi sampah lingkungan. Ketiga, mendidik masyarakat di masing-masing negara serta meningkatkan kesadaran mereka akan produksi dan konsumsi berkelanjutan. Keempat, mendukung usaha para ilmuwan dan wirausahawan muda yang ditujukan untuk mencari pemecahan-pemecahan baru menuju ekonomi berwawasan lingkungan. Dan kelima, memberi sumbangsih terhadap pembahasan-pembahasan di tingkat nasional, regional, dan global tentang pembangunan berkelanjutan. Dalam kegiatan penutupan Tunza International Children and Youth Conference 2011, dihadiri Menteri Lingkungan Hidup RI, Gusti M. Hatta, Perwakilan United Nation Environment Programme (UNEP) Theodore Oben, Wakil Gubernur Jawa Barat, Dede Yusuf, Kepala BPLHD Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja, dan beberapa pejabat lainnya. […]
Komunitas Hong didirikan pada tahun 2003 dan melakukan penelitian mainan sejak tahun 1996. Komunitas mainan rakyat ini bertekad melestarikan mainan dan permainan rakyat. Komunitas ini terdiri dari 150 anggota yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Tingkatan usia dari mulai usia 6 tahun sampai usia 90 tahun. Kelompok anak adalah pelaku dalam permainan. Sedangkan untuk anggota dewasa adalah sebagai narasumber dan pembuat mainan. Komunitas Hong berusaha menggali dan merekonstruksi mainan rakyat, baik itu dari tradisi lisan atau tulisan. Komunitas mainan rakyat ini juga berusaha memperkenalkan mainan rakyat dengan tujuan menanamkan pola pendidikan masyarakat buhun agar seorang anak mengenal dirinya,lingkungannya, dan tuhannya.
Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) melibatkan masyarakat di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi dalam kegiatan simulasi penanggulangan banjir. “Masyarakat tidak boleh hanya menjadi korban dari dampak banjir, namun harus ikut berperan dalam mengendalikan banjir,” kata Ketua RAPI Bekasi, Muhammad Djafar, di Cikarang, Senin (23/11). Menurut Djafar, program yang dijalankan itu di antaranya membentuk delapan tim Sentral Komunikasi Terpadu (Senkomter) yang beranggotakan masing-masing tujuh warga setempat. Tim tersebut disebar di sembilan desa di Kecamatan Babelan. Tugasnya, menjadi pusat penyampaian informasi kepada warga sekitar saat terjadi ancaman banjir. “RAPI Bekasi memiliki sebanyak 1.000 anggota yang tersebar di Kota dan Kabupaten Bekasi. Mereka diberi tugas untuk memantau debit air sepanjang aliran Sungai Cikeas dan Cilengsi Bogor. Sehingga, bila terjadi kenaikan debit air, mereka dapat mengkomunikasikannya kepada Senkomter Babelan,” ujarnya.